Dalam 5 Tahun...
7 Happiness
Sampai pada tulisan di hari ke-13 yaitu tentang 7 hal yang paling membuat bahagia.
Bicara tentang bahagia, aku mau disclaimer dulu nih, soalnya makna bahagia itu luas dan jawabannya akan selalu berbeda pada setiap orang. Untuk itu aku punya golden rules dalam kebahagiaan ini, yaitu :
Jangan pernah membandingkan kebahagiaan mu dengan kebahagiaan orang lain,
Berbahagia lah karena seseorang atau sesuatu, tapi jangan gantungkan sumber kebahagiaan itu padanya,
Jangan pernah meremehkan hal yang kamu anggap sepele tapi mampu membuat orang lain bahagia.
Bahagia itu ada karena merasa cukup dan bersyukur.
Kira-kira 4 hal itu yang menjadi landasan ku dalam menentukan kebahagiaan, mengingat definisi bahagia itu luas dan personal. Yah, bukan kah kebahagiaan itu kita sendiri yang merasakannya?
Dan karena tema menulis hari ini tentang 7 hal yang membuat ku bahagia, maka aku akan menceritakan 7 hal tersebut disini. Mari bercerita.
Saat paket datang dan unboxing
Siapa yang excited waktu paketan datang??!? Hayoo cung tangan!
Paketnya datang aja udah excited, apalagi pas unboxing. Rasanya kayak dapat kado gitu nggak si? Padahal diri sendiri juga yang jajan.
Dalam sebulan, pasti minimal sekali aku ada jajan online. Self-reward ceritanya. Eits, bukan pemborosan berkedok self-reward yah. Aku emang punya budget sendiri untuk self-reward ini biar jadi penyemangat kalo lagi mulai males kerja wkwk
Berbagi/memberi kejutan pada orang lain
Hal membahagiakan yang masih belum sering ku lakukan. Bukannya apa ya, cuma kadang aku suka awkward gitu mikirin gimana reaksinya orang-orang yang mau aku kasih sesuatu. Apalagi aku bukan orang yang ekspresif, jadi kalo tiba-tiba ngasih sesuatu gitu jatohnya kaya sok asik gitu nggak si. Huhuhu. Alhasil action aja belum, nyali udah menciut. Nggak jadi apa-apa. Dasar overthinker.
Tapi aku mensiasati semua ini dengan diam-diam. Aku lebih suka orang-orang nggak tahu kalo yang ngasih itu aku daripada harus di up. Kayak lebih leluasa aja gitu dan pas tahu orang yang aku kasih itu bahagia. Aku jadi ikutan bahagia. Hihi.
Menghabiskan waktu dengan orang tersayang
Orang tersayang = Keluarga, pasangan, sahabat.
Buat yang bukan perantau aja menghabiskan waktu bersama mereka bisa membuat bahagia. Apalagi yang merantau, sekalinya bertemu pasti rasanya nggak bisa diungkapkan kata-kata.
Diberi kepercayaan oleh orang lain
Pernah nggak kalian ada di posisi, cuma kalian yang diceritain rahasianya sama seseorang? Dan orang itu nggak pernah sama sekali cerita ke orang lain.
Berasa kayak jadi VIP gitu nggak si? Hehehe atau ini aku aja kali ya yang lebay. Tapi itu sih yang aku rasain pas ada di posisi itu.
Mencoba hal baru
Mencoba hal baru atau pergi ke tempat baru itu rasanya nano-nano banget. Apalagi pas H-1 nya, hampir nggak bisa tidur kalo aku mah wkwk
Dan pas udah ngerasain…
Kadang membahagiakan, kadang bisa juga mengecewakan sih. Tapi tentu saja akan jadi manis saat dikenang nanti. Eaaaaa.
Apaan sih, hel. Wkwk.
Pokoknya euforia ini hanya kalian yang merasakan sendiri tanpa bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Menyelesaikan tantangan
Kalian bisa bayangin nggak, gimana rasanya sampai garis finish setelah melalui perjalanan panjang dan terjal?
Wisuda setelah berjuang berbulan-bulan dengan skripsi, dapat kerja setelah sekian lama menanti. Ku rasa kalian ngerti lah ya gimana rasanya, karena emang bahagia itu hanya bisa dirasakan dan dibagi dengan orang yang tahu perjuangan kita.
Membaca jokes di sosial media
Hal receh yang bisa bikin aku ngakak nggak jelas cuma sesederhana ngeliat jokes/meme yang berseliweran di sosial media. Baik itu instagram, twitter atau yang lainnya.
Dan ya, berakhir sudah 7 hal yang membuat aku bahagia. Sebenernya ada banyak lagi sih, tapi karena keterbatasan waktu dan slot menulis hanya 7, jadi cukup segitu dulu aja yaww.
Jangan lupa bahagia.
Song For Your Mood
Hola, Helka kembali di postingan hari ke-12.
Ah, baru hari ke-12 kesibukan lain selain menulis sudah mulai menggentayangi. Deadline tugas kuliah, deadline kerjaan. Semoga aja itu nggak jadi alasan ku untuk menyerah dalam challenge ini, mari kita mengejar waktu.
Ditengah rutinitas yang padat, rasa jenuh tentu tak terelakkan. Aku sudah merangkum beberapa kegiatan yang biasa ku lakukan ketika jenuh dan ingin mencari sumber inspirasi disini.
Baca juga : Lagi Jenuh? Ini Cara Ku Untuk Recharge Diri
Salah satunya mendengar musik. Song for your mood, begitulah aku menyebutnya. Aku sendiri mendengarkan musik menyesuaikan dengan mood yang ada. Misal lagi galau masalah cinta, bukannya mutar lagu penyemangat, aku malah mutar lagu mellow. Tujuannya nggak lain biar lebih menikmati rasa galau wkwk
Selain itu aku juga suka mutar lagu-lagu lama. Nggak tahu sih, suka terlintas aja gitu di pikiran lirik potongan lagu yang pernah hits pada jamannya. Karena kangen, akhirnya aku putar lagi.
Aduh, kelamaan intro nih, langsung aja yuk kita lanjut ke 5 playlist song for your mood versi Helka.
Hindia - Secukupnya
Lagu ini biasa ku putar kalo kerjaan kantor lagi padat-padatnya, buat reminder aja sih supaya jangan berlebihan. Secukupnya. Nggak memaksakan pekerjaan lebih dari kapasitas diri.
Awal tahu lagu ini juga gara-gara film NKCTHI, momentumnya pas banget aku lagi menghadapi quarter life crisis. Jadi lagu ini semacam lagu yang menyimpan memori tersendiri buat aku.
Raiden x Chanyeol (ft. Lee Hi, Changmo) - Yours
Lagu yang nggak sengaja ku dengar waktu teman ku main tik tok. Temen ku loh ya yang main, bukan aku. Hehehe.
Kalo nggak salah, lagu ini sempat trending juga di youtube pas awal rilis, tapi aku nggak terlalu notice karena penyanyinya korea. Bukan nggak suka, tapi kalo aku nggak terlalu kenal sama penyanyinya jadi kayak lewat aja gitu.
Tapi emang bener kata pepatah yah, tak kenal maka tak sayang. Pas aku udah denger lagunya sesuka itu dong sekarang. Easy listening banget. Porsi rapnya juga pas, nggak mengganggu harmoni perpaduan para penyanyi lainnya. Suara Chanyeol yang emang udah bagus berpadu sama suara mbak Lee Hi bikin nih lagu jadi semakin sopan masuk telinga. Aku selalu mutar lagu ini kalo lagi bersantuy.
Pamungkas - I Love You But I'm Letting Go
Galau mode on merapaatttt.
Aku suka banget sama lagu ini karena vibes galaunya berasa dari awal lagu sampai akhir. Kayak deep gitu.
Lagu ini biasa menemani aku ketika galau masalah cinta, tapi nggak selalu juga sih, kadang kalo lagi sepi gitu juga dapat feelnya meskipun aku nggak lagi galau juga. Karena suara Mas Pam selalu enak untuk menemani hari-hari ku. Etdaaah kayak apaan wkwk
Blackpink - How You Like That
Look at you now look at me.. ah
Look at you now look at me.. ah
Look at you now look at me.. ah
How you like that..
Hayoo, siapa yang baca teks diatas sambil nyanyi?
Emang nggak diragukan lagi kalo semua lagu Blackpink musiknya enerjik dan membawa semangat. Nggak heran kalo sekali debut, lagunya pasti trending dimana-mana. Jadi nggak usah ditanya lagi lah ya, kenapa aku memasukkan salah satu lagu Blackpink ini jadi salah satu lagu penyemangat ku. Psstt, How You Like That hanya satu dari sekian banyak lagu Blackpink yang ku suka.
Justin Bieber ft. Daniel Caesar, Giveon - Peaches
Beliebers is that you?
YES!!
Udah ngefans JB dari lama, waktu dia baru debut lagu 'Baby' dan sangat hits pada masanya. Sejak saat itu aku nggak pernah absen untuk mengikuti setiap perkembangannya. Bisa dibilang lagu-lagunya JB ini menemani hari ku dari awal masa pubertas sampai sekarang. Tapi aku bukan fans adiktif yang mencurahkan seluruh waktu ku hanya untuk penyanyi satu ini.
Ya nggak tahu juga sih ya, kayak cocok aja gitu semua lagunya JB ini di telinga ku. Jadi sekedar sampai itu aja.
Bahkan sampai si JB udah setua ini, suara khasnya tetap nggak berubah banyak. I still love him and his song!
Oke gaes, segitu dulu aja yang bisa ku ceritakan dalam tema song for your mood kali ini. Babayy.
NB. cepet-cepet closing karena ngejar tulisan hari berikutnya wkwk.
4 Barang Wajib di Tas Helka
Kembali lagi dengan Helka di hari ke-9 yang membahas tentang barang wajib dibawa saat bepergian. Disini aku akan menyebutkan 4 barang yang selalu ku bawa didalam tas ku, apa aja itu? Yuk kepoin!
Telepon Genggam
Siapa disini yang pasti ngambil balik ke rumah kalau handphone-nya ketinggalan? Yok cung tangan!
Termasuk aku. Udah bukan hal aneh lagi sekarang, HP seakan jadi kebutuhan bagi setiap individu. Fungsi yang awalnya hanya sebagai alat komunikasi juga meluas yaitu sebagai sarana hiburan. Makanya kayak berasa hampa aja gitu, kalau kemana-mana nggak pegang handphone. Berasa mati gaya wkwk
Dompet
Meskipun pembayaran digital mulai berkembang, tapi tetap aja masih belum mencakup semua lini. Untuk itu peran dompet masih sangat diperlukan dan pasti akan selalu dibawa kemana aja sebagai tempat penyimpanan uang atau kartu. Makanya dompet termasuk barang wajib di dalam tas.
Lip cream
Karena aku nggak suka ribet tapi pengen tetap cantik, aku cuma bawa si lip cream ini sebagai perwakilan make up agar membuat penampilan ku tetap on.
Bentuk lip cream yang selalu mungil membuat ku mudah menyelipkannya di dalam tas. Jadi nggak ada alasan buat nggak membawa si lip cream.
Hand Sanitizer
Namanya sekarang musim pandemi yah, sebagai bentuk pencegahan dari covid-19 aku mengupayakan agar selalu memasukkan hand sanitizer ke dalam tas. Antisipasi aja kalau kita mau pergi ke suatu tempat tapi nggak ada tempat cuci tangannya. Mari mulai menerapkan kebiasaan baru.
Segitu aja sih barang wajib yang ada di tas ku. Sedikit ya? Iya, karena aku sukanya simpel dan nggak mau ribet. Hehehe. Sekian dulu ya postingan hari ini. Sampai bertemu di postingan besok.
My 5 Bucket List
Yeay, kita sudah memasuki tema menulis di minggu kedua. Hari ini aku akan bercerita tentang 5 tempat liburan favorit.
Eh, apa tadi tempat liburan favorit?
Hm, aku jadi berkecil hati. Selama 22 tahun hidup di dunia, bisa dihitung jari berapa kali aku liburan keluar kota. Sekalinya libur keluar kota pun paling mentok ke Banjarmasin. Tapi pernah juga sih, sekali ke salah satu kota di provinsi tetangga. Udah gitu doang, selain itu nggak ada. Bahkan sampai hari ini aku belum pernah menginjakkan kaki keluar dari Pulau Kalimantan.
Makanya aku seneng banget kalo liat video youtube orang yang lagi traveling, biar ikut jalan-jalan online juga ceritanya. Selain itu aku juga suka baca buku yang isinya tentang kisah traveling. Aku jadi bisa bayangin rasanya jadi dia, melihat semuanya dengan sudut pandang yang disajikan si penulis. Aku seperti merasakan jadi dia.
Terutama saat aku baca buku Bucket List-nya Pandu Waskitha aka Backpacker Tampan tentang perjalanannya keliling negara di Asia Tenggara dan ke India dengan budget yang minim. Itu bikin aku speechless banget, aku kayak mikir, ada ya orang seberani itu?
Aku jadi membenarkan kata Bung Fiersa Besari, semua orang punya uang, semua punya waktu, tapi nggak semua orang punya keberanian.
Jadi ya begitulah, karena minimnya cerita ku tentang tempat liburan dan terinspirasi juga dari buku Bucket List, maka di tema kali ini aku akan membahas tentang top 5 bucket list tempat liburan impian yang semoga saja suatu saat akan terkabul. Aamiin.
Pertama, Gunung Bromo
Kalau ngeliat postingan orang-orang, kayak mudah gitu mereka kesini ya. Aku juga pengen banget kesini dan yang paling ku ingin itu ngeliat sunrise di Gunung Bromo. Aku pengen banget ngerasain sensasi melihat matahari terbit langsung. Ya setelah selama ini aku selalu melewatkan terbitnya matahari karena bangun kesiangan wkwk
Selain itu aku juga pengen ke Jatim Park dan tempat wisata lain di Malang. Apapun yang seru disana, aku pengen kesitu.
Kedua, Lombok
Aku masih belum punya tempat spesifik untuk didatangi sih. Yang aku tahu, aku cuma pengen ke pantai dan Lombok punya banyak pantai cantik, makanya aku pengen kesana. Teman-teman punya rekomendasi pantai cantik di Lombok? Atau ada lagi wisata pantai cantik selain di Lombok? Mari bertukar cerita di kolom komentar ya.
Ketiga, Bandung & Yogyakarta
Pengen ke Bandung karena mau lihat kebun teh, terus ke Observatorium Boscha, ke peternakan susu, liburan ala pedesaan pokoknya.
Terus aku juga pengen ke Yogyakarta, pengen lihat Candi Borobudur, Gunung Merapi, dan tempat ikonik lain disana.
Keempat, Korea Selatan
Aigoo, siapa yang pengen kesini gara-gara sering nonton kdrama? Cung tangan!
You are not alone, karena aku juga jadi terobsesi pengen kesini. Kemana aja deh terserah, asal ke Korea Selatan. Eh tapi jangan gitu juga sih ya, nanti malah terdampar ke daerah terpencilnya baru tahu rasa wkwk
Nanti lah aku cari lagi untuk spesifiknya, sementara Korea Selatan udah masuk dalam Top 5 Bucket List ku.
Kelima, Jepang
Negeri asal Doraemon dan Chibi Maruko-chan ini udah jadi bucket list ku dari lama banget. Kenapa pengen kesana? Ya nggak lain karena pengen ke Taman Doraemon. Terus aku juga pengen ke Disneyland Jepang dan nggak lupa mau lihat Gunung Fuji secara langsung juga. Aih, semoga bisa terwujud.
Sebenarnya masih ada banyak tempat liburan impian yang pengen aku kunjungin, tapi yang paling pengen ya ke-5 itu dulu. Semoga bisa terwujud yah. Menurut ku dalam traveling ini kita nggak cuma modal duit dan waktu, tapi juga mental dan keberanian. Saat kita mampu menaklukan itu semua, u can do it.
Sekian dari aku, sampai bertemu di postingan besok!
Target Tahun 2021
Seharusnya tulisan ini ku tulis diawal tahun tadi, tapi selalu nggak sempat. Kepikiran sih, sama apa yang mau dicapai, tapi nggak ketulis. Beruntung tema hari ini membahas tentang target yang ingin dicapai di 2021. Jadi, langsung aja yuk!
Ingin punya online shop dengan brand sendiri
Jadi aku hobi merajut, sudah cukup banyak karya rajut yang ku buat. Tapi aku belum pernah berani publish karya itu dan speak up ke orang-orang kalau aku bisa merajut. Paling mereka cuma tahu pas kebetulan lihat hasil rajutan yang ku pakai.
Dan sekarang karya rajut ku makin banyak, aku jadi kepikiran pengen jualin. Tapi masih nggak pede gitu. Tapi pas lihat ada yang juSeharusnya al produk rajutan juga di IG dengan brand sendiri dan packaging yang ciamik bikin aku pengen kayak gitu juga.
Aku sampai beli semua bahan & packaging, bikin ig jualan, mikirin konsepnya, biar aku lebih pede sama produk yang akan aku jual. Tapi sampai sekarang aku masih belum berani jualin produk ku. Huhu. Kadang ribet juga kalo jadi orang yang terlalu pemikir, apa-apa jadi sulit untuk memulai. Hmm...
Untuk itu, aku menetapkan target agar tahun ini bisa segera launching. Doain yah.
Ingin kembali aktif di dunia blog
Setelah melewati hari-hari berat, ku rasa aku siap kembali ke dunia blog dengan membawa cerita baru. Eaaaaa. Udah kayak inspiratif aja.
Tapi bener deh, aku pengen blog ini kembali hidup. Aku kangen berkompetisi lewat lomba blog, membenahi blog, meningkatkan kualitas menulis, dan membalas komentar dari pembaca blog yang nggak seberapa banyaknya ini wkwk
Aku kangen sensasi deg-degannya menunggu pengumuman lomba dan kalau menang akan ada paketan datang atau rekening yang terisi. Hihi aku rindu sensasi itu dan cukup untuk ku sejenak melupakan riwehnya rutinitas.
Semoga dengan kembali ikut challenge ini aku bisa menghidupkan kembali jiwa menulis ku.
Menghabiskan minimal 1 buku bacaan dalam sebulan
Aku kesal, aku lebih boros dalam membeli buku tapi cukup sulit untuk memahami & nilai-nilai yang terkandung dalam tiap buku. Aku selalu beralasan tidak punya cukup waktu, padahal nyatanya aku yang tidak menyempatkan.
Untuk itu, aku ingin menetapkan target agar bisa menghabiskan minimal 1 buku bacaan dalam sebulan dan semoga insight yang aku dapatkan dari buku tersebut bisa ku terapkan dalam kehidupan nyata. Jadi nggak cuma baca buku aja habis itu udah. Hm, semoga ini benar-benar bisa berjalan.
Ingin menemukan diri sendiri
Sejak mengalami fase quarter life crisis, aku jadi mulai sering mempertanyakan pada diri sendiri tentang apa yang ku inginkan, apa yang ingin ku lakukan, dan semua pertanyaan lain kepada diri ku sendiri. Dengan kata lain, aku ingin lebih memperhatikan dan menyayangi diri sendiri.
Pokoknya aku ingin hidup yang lebih sadar dengan apa yang ku lakukan supaya bisa menemukan life purpose tapi tetap pada jalur peduli dengan diri dengan tidak keluar dari batasan.
Ya kurang lebihnya begitu lah target yang ingin ku capai di tahun ini. Semoga bisa tercapai semua ya. Fighting!
3 Harapan Untuk Blog
Hola, kembali lagi dengan helka di hari ketiga. Gimana? masih tetap semangat puasa dan ngeblognya kan?
Dihari ketiga ini, aku ingin menceritakan tiga harapan ku untuk blog tersayang. Sesuai tema, harapan terbesar untuk blog.
Namanya harapan terbesar, ku usahain harapan yang akan ku ceritakan selanjutnya ini nggak kaleng-kaleng hehehe. Ngga apa dong, punya harapan besar asal diiringi dengan doa & action nyata sebagai bentuk ikhtiar. Mana tau terkabul kan. Hehe aamiin.
Oke, jadi harapan pertama ku adalah…
Semoga blog ini membawa ku ke tempat baru.
Lah, gimana tuh? Emang blog kayak pintu ajaibnya doraemon, yang kalo pengen kemana aja tinggal sebut namanya depan pintu?
Nggak. Bukan gitu. Maksud ku, aku ingin ke suatu kota atau luar negeri dengan perantara blog ini. Entah aku nanti menang lomba yang hadiahnya tour ke Korea Selatan atau aku bisa ikutan Blog Camp gitu di suatu kota di Indonesia.
Tapi dari semua itu, yang paling realistis menurut ku adalah dengan mengumpulkan cuan sendiri dari penghasilan blog untuk pergi traveling keluar daerah. Hehe, realistis sekali bukan? Semoga blog ku ini lekas punya penghasilan sendiri ya wkwk.
Lalu, harapan ku yang kedua adalah...
Semoga tulisan di blog ini bisa dinikmati dalam bentuk buku.
Eh, eh, gimana tuh?
Harapan ini muncul sesederhana karena melihat jejak para pendahulu blogger yang sekarang sukses menelurkan buku dan berkarir dalam industri hiburan.
Aku nggak mau sampai ke dunia hiburan juga sih, cukup bisa punya satu buku dengan aku sebagai penulisnya saja rasanya sudah wah banget.
Blogger panutan ku antara lain Raditya Dika, Gita Savitri, Alit Susanto, chaos@work (penulis My Stupid Boss), dan masih banyak lagi. Aku ingin seperti itu. Bercerita tentang kehidupan pribadi tapi dengan sudut pandang berbeda, yang lebih menghibur tapi point berfaedah yang ingin disampaikan juga tetap masuk.
Hm, meskipun aku sadar, proses untuk sampai kesitu tentu nggak mudah dan singkat seperti menghabiskan cerita dalam buku mereka. But i'm on my way to there.
Dan harapan terakhir ku pada blog ini adalah…
Aku ingin terus konsisten menulis dan terus berkembang
Iyap. Sebuah harapan yang lebih seperti pengingat untuk diri sendiri.
Menurut ku, nggak ada harapan yang bisa terwujud jika aku nggak mulai menulis dari sekarang. Dan terus menulis dengan konsisten itu adalah sebuah tantangan. Makanya sulit. Butuh proses. Dan dari proses yang panjang itu nanti akan jadi sebuah cerita. Makanya setiap cerita selalu punya keunikannya sendiri.
Apalagi kalau nanti aku mampu mengembangkan blog ini dengan menambah skill pendukung lain. Pasti akan makin terlihat perkembangannya ya.
Aah, sebuah harapan yang perubahannya hanya ada ditangan ku sendiri. Jika tak berubah, berarti aku masih belum niat. Berat wkwk.
Dan
berakhirlah sudah postingan tentang 3 harapan ku untuk blog ini. Semua harapan pasti ingin
diwujudkan, tapi tak semua harapan bisa terwujud tanpa doa dan usaha.
Demikianlah postingan ini berakhir, sampai bertemu hari esok.
Kenapa Menulis di Blog?
Hari kedua dari challenge BPN Ramadan 2021 mengangkat tema tentang alasan mulai ngeblog. Hm, sebelumnya aku sudah pernah menceritakan pada postingan berikut.
Baca : Helka's Blog Journey
Dan
Baca : Take a Break
Kurang lebihnya begitulah perjalanan ku bersama blog kesayangan ini hihihi. Penuh dengan drama, semangat ngeblog yang naik turun beradu dengan rasa malas yang bergejolak.
Benar kata salah seorang kawan, membuat blog itu mudah tapi konsisten untuk menulis dan membangunnya itu sulit. Ada aja cobaannya. Tapi aku selalu menemukan jalan untuk kembali.
Yah, mungkin ini yang dinamakan jodoh. *Plakk
Apalagi di tahun 2020 kemarin. Padahal aku sudah menghadiahi blog ini fasilitas custom domain harapannya supaya aku lebih rajin menulis, kan udah ngasih effort lebih nih ceritanya, selain itu juga supaya terlihat lebih profesional aja
Terus aku juga lumayan rajin ikut kelas SEO, kelas menulis artikel dan apapun yang berhubungan dengan peningkatan kualitas blog. Tapi ada aja yang bikin semangat blog menurun. Dalam setahun aku hanya menghasilkan tulisan yang bisa dihitung jari. Hiks.
Dan di 2021 ini aku bersyukur sekali. Selain karena masih diberi kesempatan bertemu Ramadan, aku juga masih diberi kelonggaran waktu supaya bisa ikutan blog challenge ini dengan tema yang aku banget.
Semoga setelah event ini kebiasaan menulis ku tetap keterusan yah, jadi nggak cuma sebatas habis di satu bulan ini aja.
Jadi jika ditanya kenapa aku menulis diblog? Nggak mau gitu di Instagram, Facebook atau yang lain?
Jawabannya karena di blog aku bisa lebih leluasa mengekspresikan diri lewat tulisan dan terasa lebih personal aja. Blog ini juga kan terintegrasi dengan mesin pencari google yah, dimana orang yang benar-benar pengen tahu aja yang akan nyari sesuatu disitu. Kalo kebetulan blog kita ditemukan sama yang ingin tahu informasi tersebut kan rasanya jadi berguna banget ya apa yang kita tulis. Ada semacam rasa senang yang nggak bisa diungkapkan kalau nggak dicoba sendiri. Gitu.
Yok lah coba ngeblog, banyak kejutan yang bisa kalian rasakan kalau sudah terjun langsung ke dunia blogger. Untuk aku pribadi, sebagai blogger part time musiman aja sudah pernah merasakan manisnya cuan dari menulis blog. Masih belum dari ads sih, cuma dari lomba nulis atau paid post gitu. Maksud ku, kalian pasti ngerti kan gimana rasanya ketika duit lagi menipis atau lagi pengen sesuatu terus tiba-tiba ada transferan uang masuk (hadiah menang lomba/paid post). Ihiiiy berasa dapat uang kaget.
Lalu saat tiba-tiba ada paket datang ke rumah, padahal kamu nggak pesan apa-apa. Ternyata isinya skincare buat direview atau hadiah/merchandise dari lomba blog. Wow, penuh kejutan sekali.
Sensasi semacam itulah yang membuat ku selalu rindu akan menulis di blog. Seberapa lama apapun aku vakum, pasti selalu ada juga keinginan untuk kembali menulis. Iya.
Btw, sekian tulisan aku. Jangan kangen ya, besok kita ketemu lagi dengan tema hari ketiga. See you ;)
Oh iya, jangan lupa sharing di komen dong tentang alasan kalian nulis di blog juga. Siapa tau jadi penyemangat atau motivasi untuk satu sama lainnya. Oke?
Arti Nama Blog Helka
Yeay, senangnya bisa kembali ikutan challenge Ramadan menulis yang diadakan Blogger Perempuan. Alhamdulillah challenge ini selalu hadir setiap tahun saat Ramadan.
Sebelumnya di tahun 2019, aku sudah berhasil menyelesaikan 30 hari tantangan menulisnya. Lalu pada 2020, aku skip ikutan karena dunia ku yang masih jungkir-balik. Hidup ku lagi nggak stabil. Dan pada 2021, aku nggak mau melewatkan kesempatan ini lagi. Itung-itung kembali menghidupkan blog yang sudah lama tak terurus. Hiks. Aku juga semakin excited nih, karena tema menulis tahun ini lebih ke personal gitu. Aku banget dong ini hehehe.
Okey, jadi tema dihari pertama ini tentang arti nama blog.
Nama blog ku sendiri helkasari.com, simpel banget. Langsung pek-ketiplek pakai nama sendiri. No, nama pena. Tujuannya tidak lain adalah karena diblog ini aku ingin menunjukkan hal-hal yang helka banget gitu. Mungkin akan jadi semacam diary, tapi lebih bermanfaat. Jadi nggak cuma berkeluh kesah aja. Aku juga akan bercerita pengalaman, review dan beberapa tips yang semoga saja bermanfaat.
Aku ingin jika diluar sana ada yang merasakan hal sama seperti yang pernah ku alami, dia jadi nggak merasa sendirian. I know that u feel, sendirian dan kesepian itu nggak enak. Jadi meskipun kita tidak saling kenal, mari berkenalan dengan bertukar cerita. Aku sangat welcome disini.
Untuk itulah kenapa blog ini diberi nama helkasari.com, supaya kesannya lebih akrab tapi tanpa berniat sok akrab. Eh, eh, gimana tuh wkwk
Sebenarnya aku sempat kepikiran untuk punya nama pena untuk blog ini. Semacam nama samaran gitu supaya aku lebih leluasa bercerita tentang kehidupan tanpa orang sekitar ku tahu. Tapi aku jua nggak tahu apa nama samaran yang helka banget, jadi yaudah pake nama sendiri ajalah. Gamau ribet juga ujung-ujungnya wkwk
Dan ya, begitulah cerita singkat kenapa blog ini dinamakan dengan nama yang sama seperti penulisnya.
Sekian cerita ku. Semoga puasa hari pertama ini lancar yaa semuanya. Kalau kalian, apa arti dari nama blognya?
Take a Break
Akhirnya menulis lagi setelah menghilang sekian lama. Terakhir kali menulis hanya untuk kebutuhan komunitas setelah itu lost. Aku tidak punya ide sama sekali.
Lebih tepatnya, jiwa perfeksionis ku sedang menggebu-gebu. Apalagi setelah mengikuti beberapa kelas SEO dan personal branding dari profesional, disitu aku mulai menetapkan ekspektasi tinggi untuk blog ini.
"Pokoknya aku harus membenahi blog ini dulu sebelum mulai menulis, supaya optimasi SEO pada blog ku bisa maksimal."
Setelah terjun untuk berbenah, aku bingung harus mulai darimana. Aku nggak ngerti. Akhirnya aku coba bertanya sama beberapa 'suhu' di komunitas blogger. Hasilnya cukup banyak koreksi. Sehingga muncul pemikiran ini, "Aku nggak punya banyak waktu buat berbenah sebanyak ini, kayaknya emang harus ngambil cuti kerja biar fokus."
Finally, setelah cuti aku malah berleha-leha mengerjakan yang lain. Diluar rencana. Begitu cuti selesai, blog ku tidak mengalami perubahan.
Poin yang bisa aku pelajari disini adalah untuk berhenti menyalahkan waktu.
Baca juga : Happy Twe(e)nty Two!
Semuanya pun berlalu seperti biasa tanpa perkembangan berarti, nggak sengaja hari itu aku melihat begitu banyak lomba blog berseliweran di timeline instagram. Aku ingin ikut, tapi sadar diri dengan keadaan blog ku sekarang. Aku menahan diri lagi dan satu peluang tertutup.
Ya, aku hanya merasa tulisan yang terlalu informatif tidak cocok untuk ku. Aku lebih nyaman menulis cerita keseharian dan hal-hal yang dekat dengan ku.
Waktu kembali berjalan, terus berjalan dan aku masih tidak menghasilkan apa-apa. Sampai suatu ketika, salah satu anggota komunitas blogger mengadakan sesi sharing. Aku mengeluarkan uneg-uneg ku, "bisa nggak sih kita bikin tulisan yang personal tentang keseharian kita tapi tetap memberi manfaat? Maksud ku, siapa yang mau baca cerita kesehariannya kita yang bukan siapa-siapa ini?"
Celetukan ku itu langsung dijawab salah seorang blogger seperti ini, "bisa, contohnya tulisan ku saat ingin mencairkan dana bpjs ketenagakerjaan kemarin pv nya mencapai angka tertinggi."
Salah satu yang lainnya berucap, "tetap bisa, bahkan banyak kok blogger yang sukses jadi penulis berkat tulisan personalnya di blog seperti Raditya Dika, Gita Savitri, dll."
Aku tercenung, benar juga ya. Penulis sekelas Raditya Dika pun dulu awalnya menulis dari blog. Aku bersemangat lagi, namun saat akan mulai menulis tentang segala keresahan ku, baru 2 paragraf, aku terdiam. Aku berpikir, apakah ini layak dibaca orang? Bukankah ini akan menjadi rekam jejak? Bagaimana jika suatu saat nanti tulisan ku ini menjadi masalah? Aku dihujat? Lalu bagaimana jika ada rekan ku yang membaca? Apakah tulisan ku ini bisa dimengerti? Aku seperti tidak menemukan rasa dalam tulisan ku, tidak seperti punya rekan blogger ku yang lain? Kenapa pikiran ku bisa sampai sejauh ini? KENAPAA?!?!?!!!
Oh tidak, aku mulai overthinking. Dan akhirnya tulisan yang baru 2 paragraf itu tidak pernah selesai.
Lalu suatu waktu, saat aku melihat foto-foto lama. Bernostalgia. Ternyata sudah banyak cerita yang ku lalui dan aku berucap pada partner ku, "aku pengen banget seenggaknya dalam hidup bisa punya satu buku karya ku sendiri."
"Isinya tentang apa?"
"Kisah hidup ku."
"Emang kamu udah berhasil mencapai apa sampai kamu layak jadi inspirasi?"
"Kan aku pengen bikin buku, bukan jadi inspirasi."
"Memangnya apa tujuan orang membaca buku kalau bukan untuk mendapat inspirasi atau pandangan hidup?"
Aku terdiam. Bener juga.
"Nggak usah terlalu dipikirin, nggak ada yang salah sama impian mu. Kamu cuma harus realistis, nggak ada langkah besar yang nggak dimulai dari hal kecil."
Ucapan yang menyadarkan sekaligus menghibur ku.
Dan disinilah aku sekarang, menulis tulisan ini sebagai pengingat jika nanti aku malas menulis lagi dan juga sedang berproses dalam menemukan gaya tulisan yang tetap informatif tapi tetap ada 'aku' disitu.
Harapan ku sederhana semoga aku bisa istiqomah menulis. Tulisan apapun itu, hajar aja. Jangan kebanyakan mikir!
***
Kalian, apa pernah mengalami hal yang sama dengan ku? Mari sharing di komentar ;)
Happy Twe(e)nty Two
"Rasanya spesial jika ada yang mengingat hari ulang tahun mu tanpa kamu memberi tahunya."
Rabu, 10 Februari 2021.
Tulisan spesial edisi berkurangnya jatah usia hidup. Yeay, welcome to the 22 years old club !!
Sebenarnya aku ingin mendedikasikan tulisan ini untuk orang-orang yang nggak pernah absen memberi ucapan, doa dan harapan di setiap berkurangnya jatah usia ku. Setiap tahunnya.
Apalagi yang pernah bela-belain buat ngasih kado, surprise dan hal bersifat materiil lain. Meskipun selama hidup, bisa dihitung jari ada yang mau direpotin gitu sama aku wkwk
*Uhukk ini aku lagi ngomongin ukhti ukhti ku yang ngasih surprise di usia 21 kemaren hihihi. Ur unforgettable ukh❤️*
Meskipun kadang respon ku suka datar, biasa aja, bahkan terkesan kayak nggak menghargai. Percayalah, aku cuma speechless dan bingung harus gimana karena ini kayak pertama kali gitu loh buat aku dan aku sampai mikir "aku kan nggak pernah segitu banget effortnya sama mereka, tapi mereka sebaik ini sama aku. Aku terharu sekaliiii…. :')"
Untuk itulah aku selalu ingat siapa aja orangnya dan aku sayang kalian, semoga hal-hal baik juga turut menyertai kalian ya๐ค๐ค
Ditarik mundur lagi, aku juga punya squad yang dimana pas sama mereka aku bisa jadi diri ku sendiri. Helka yang seutuhnya. *Apaansi wkwk pokoknya tengkyu sudah jadi teman seperjonesan❤️
And for the special one, teman bertukar pikiran dan mungkin akan sering muncul di blog ini. Enaknya disebut partner aja yah, biar kesannya ngga bucin hahaha. Dia yang selama 5 tahun terakhir ini nemenin setiap pergantian usia dengan special gift yang nggak pernah aku sangka. Big thanks❤️ btw kenapa kita nggak kenal dari dulu banget yak biar koleksi kado ku banyak hahaha
And for my beloved family, my best gift dari Allah. Nothing word can describe them❤️
Aku inget banget, dulu pernah dikasih kado buku diary sama sepupu yang menjadi cikal bakal kesukaan ku dalam dunia menulis. Meskipun isi diary itu semuanya tentang keseharian, hal-hal aib, alay dan pemikiran absurd ku. Aku seneng banget, pas ada sepupu ku yang lain nggak sengaja baca tulisan ku tentang hari valentine. Dia langsung nanya, "ini kamu nyalin tulisan darimana?"
"Itu tulisan ku."
Dahinya mengernyit. "Masa iya?"
"Beneran."
Wajar aja sih nggak dipercaya orang masih bocil kelas 3 SD, mustahil bisa melahirkan pemikiran se-absurd itu. Hahaha.
Ya, begitulah birthday story ku setiap tahun. Dari yang dulunya excited banget, sekarang jadi biasa aja. Gimana ya, rasanya aku udah nggak berekspektasi lagi untuk dikasih surprise atau kado gitu, tapi kalo ada yang mau tetep kasih kado monggo.. ku terima dengan senang hati *plakk maunya lu hel.
Akhirnya berdasarkan renungan panjang selama 22 tahun ini, aku menarik kesimpulan bahwa setiap hari adalah kejutan meskipun berbalut rutinitas. Ya, kita mana tau apa yang terjadi kan. Susah. Senang. Kadonya adalah ketika kita mampu mengambil hikmah dari kejadian yang dialami untuk bekal ke depan nanti. Sesimpel itu.
***
Kalau kalian, ada cerita menarik apa di momen pergantian usia? Mari saling bercerita di kolom komen๐