(image 2019 via pinterest)
Tak terasa hari ini
sudah berada dipenghujung tahun 2019. Hari demi hari tak sedikitpun berlalu
tanpa cerita. Selalu ada kesan suka dan duka yang telah dilewati, menempa diri
agar lebih baik lagi di tahun berikutnya.
Menurut ku pribadi
sendiri, tahun 2019 ini menjadi tahun yang penuh kejutan, tekanan, cerita dan
segala hal yang tak dapat ku sangka. Tahun pertama yang memaksa aku harus
keluar sepenuhnya dari zona nyaman.
Dan sebagai bentuk
apresiasi kepada diri sendiri, aku menuliskan kesan, suka duka dan pencapaian
ku di tahun 2019 pada postingan ini. Agar kelak jadi pengingat saat aku hampir
menyerah di tahun berikutnya.
Mulai dari….
Januari
Bulan pertama ku di
tahun 2019 adalah masa beradaptasi di lingkungan kerja baru. Setelah satu bulan
diterima bekerja disalah satu perusahaan swasta, aku banyak mempelajari hal
baru. Bertemu dengan orang baru.
Kebetulan posisi kerja
ku ini mengharuskan untuk berinteraksi selalu dengan orang-orang, makanya
begitu ada waktu untuk sendirian. Aku lebih memilih sendiri, karena saat
sendirian aku merasa energi ku seperti dicharge ulang.
Februari
Yeay, bulan kelahiran.
Februari tahun 2019 usia
ku genap 20 tahun. Kata orang, diusia segini merupakan pintu gerbang menuju
fase quarter life crisis. Tapi aku tak peduli. Toh, sejauh ini semuanya masih
baik-baik saja
Dan dibulan ini pula aku
mulai berkeinginan untuk kembali menghidupkan blog ini, setelah sekian lama
rehat.
Maret
Tak ada hal yang
spesial.
Dibulan ini aku lebih
menunjukkan keseriusan ku dalam mengelola blog. Aku mulai rajin menulis hal
yang bisa ku tulis dan layak dibaca, curhatan alay tentang cinta sudah ku buang
jauh jauh dari jejak peradaban blog ini. Kemudian agar semangat ku tak naik
turun dalam mengelola blog, aku mulai mencari komunitas yang sekiranya bisa
mendukung hobi ku.
April
Dan akhirnya dibulan ini
aku resmi jadi salah satu anggota komunitas blogger hits asal Kalimantan
Selatan yaitu, Female Blogger Banjarmasin. Sebuah komunitas blogger perempuan
yang tetap solid dan kompak, meski anggotanya berasal dari daerah yang
berbeda-beda tapi masih satu provinsi.
Senang kali, akhirnya
punya rekan sehobi dan di komunitas ini juga aku banyak dapat ilmu tentang
dunia blogger yang bermanfaat untuk keberlangsungan masa depan blog ku.
Mei
Setelah berhasil jadi
bagian dari komunitas didaerah ku. Aku mulai merambah mencari komunitas blogger
lain dengan skala nasional. Ternyata ada. Salah satunya adalah Blogger
Perempuan Network.
Oiya, dibulan Mei ini
aku juga mengikuti blog challenge pertama yang bertema Ramadhan. Tentu saja
acara ini diadakan oleh Blogger Perempuan Network.
Juni
Lebaran tahun ini jatuh
di bulan Juni.
dok. pribadi
Juni
Lebaran tahun ini jatuh
di bulan Juni.
Menariknya, selain dapat
THR, aku juga berhasil menyelesaikan tantangan menulis blog dengan berbagai
tema selama Ramadhan dan jadi salah satu dari 5 pemenang tantangan. Sebuah
pencapaian pertama yang luar biasa sekali buat ku.
Karena tak menyangka saja, aku punya tekad sekuat itu dalam
menyelesaikan tantangannya.
FYI yaa, menulis blog one day one post itu berat sekali.
Meski tema sudah ditentukan perharinya apa, tapi kita tetap harus riset juga
tentang isi postingan yang akan ditulis. Tidak boleh asal.
Sungguh sebuah pengalaman dan pengetahuan berharga buat ku.
Juli
Di bulan Juli tak begitu banyak hal menakjubkan yang
terjadi.
Setelah berhasil memenangkan tantangan blog bulan lalu, aku
jadi keranjingan untuk mengikuti lomba blog lainnya. Penasaran, ingin mengasah
skill dengan menjelajah tema baru, dan mencoba peruntungan juga wkwk. Mana tau
menang, soalnya hadiah lomba blog ini menggiurkan sekali.
Selain menyibukkan diri dengan ikut lomba blog, pekerjaan
dikantor juga mulai bertambah, mulai muncul pula tekanan. Aku jadi harus
belajar menyeimbangkan waktu antara kerja dan hobi.
Hm, ini kali pertama aku merasakan atmosfir 'drama kantor'
yang sesungguhnya.
Agustus
Bulan perayaan hari jadi kemerdekaan Indonesia.
Tapi aku tak semerdeka itu untuk merayakan.
Menyedihkannya, semua lomba yang aku ikuti di bulan Juli
tak satupun yang menang. Huhu.
Kabar baiknya, tepat tanggal 18 agustus 2019. Aku resmi
jadi MAHASISWA!!!
Namanya juga maba, pasti masih semangat semangatnya kuliah.
Jiwa masih bergelora untuk mengenal kehidupan kampus.
Hal itu terjadi pula dengan ku. Rasa syukur luar biasa
karena bisa juga akhirnya mengenyam pendidikan di bangku kuliah dengan biaya
sendiri. Sesuatu yang dulu hanya bisa aku targetkan dan bayangkan akan terjadi.
September
Setelah kecewa dengan hasil dari lomba blog bulan lalu, aku
memilih untuk vakum lagi. Aku malas untuk menulis sesuatu yang baru lagi di
blog. Ngambek ceritanya wkwk.
Di bulan september ini aku beralih fokus ke kuliah, karena
kelas pertama ku dimulai. Aku harus punya first impression yang bagus dan
semangat yang positif agar bisa mengarungi dunia perkuliahan yang baik selama
satu semester ke depan.
Oktober
Ekspektasi tentang dunia perkuliahan yang indah dibantah
habis di bulan oktober ini. Baru satu bulan, tapi aku sudah merasa cukup
tertampar dengan tugas yang tak kenal kesibukan. Waktu buat leyeh leyeh habis
pulang kerja sekarang mulai tersita.
Agar tetap waras, aku kembali menulis dan ikut lomba blog
tipis tipis.
Lalu seakan jadi penyeimbang, aku berhasil memenangkan
beberapa lomba blog dan menulis.
dok. pribadi
dok. pribadi
November
Kuliah lagi padat. Tugas, UTS, kerja kelompok, semuanya
seakan menyita perhatian.
Belum lagi pressure dikerjaan. Bersyukurnya disaat tugas
dan UTS yang padat, aku punya atasan yang mengerti situasi ku. Jadi aku masih
tetap bisa menyeimbangkan keduanya.
Tapi menjelang akhir november, badai yang merubah segala
pola pikir ku itu datang.
Desember
Sebuah situasi yang tak dapat aku deskripsikan.
Awalnya ku kira semua akan berjalan lancar, sesuai
ekspektasi. Apalagi langkah demi langkah berlalu sebagaimana mestinya.
Namun mental ku terguncang saat berhadapan dengan hal
diluar rencana ku. Diluar prediksi. Tak disangka.Kejadian yang meyakini ku bahwa ini masih di dunia,
tempatnya ketidakpastian, segala hal bisa terjadi. Diluar kendali.
Aku yang tak siap melalui semuanya sempat putus asa, ingin
mundur dan berpikir dunia akan berhenti begitu saja. Aku sampai pada titik
dimana kegalauan ku sudah bukan tentang cinta lagi. Aku terlalu payah untuk
kehidupan yang kejam.
Tapi aku sadar, mungkin inilah fase awal bertumbuh.
Beranjak dari semua yang terjadi, aku menyadari hal yang
sering terlupa selama ini. Hal yang mulai terabaikan saat aku mulai berpacu
dengan kesibukan.
Aku lupa dengan hakikat pemegang kekuasaan hanya ada pada
Tuhan. Aku berusaha, tapi lupa menyerahkan semua hasil pada-Nya. Sang Maha
Pasti.
Beruntungnya, aku menyadari semua saat guncangan yang ada
masih tak begitu hebat. Sehingga aku tetap bisa bangkit lagi. Aku juga punya
team support pribadi yang selalu mengingatkan dan menguatkan.
Kini aku coba berbenah dan menata semua yang bisa ku
lakukan. Sisanya biar Tuhan yang menentukan.
Terima kasih untuk semua cerita dan pengalaman yang tak
terduga, 2019.
Semoga lebih semngatt lagi di tahun 2020 ..
BalasHapus