Warung Kacang Bagula Acil Imay, Jajanan Hits Saat Ramadan

 


Siang itu pas lagi asik scroll story instagram, aku melihat story teman ku yang bekerja di Banjarbaru lagi open jastip kacang bagula acil imay buat dibawa ke Tabalong. Setahu ku, ini tahun kedua dia open jastip jajanan kacang dengan melinjo goreng yang diguyur kuah gula merah ini. Wow sampai tahun kedua, berarti peminatnya masih banyak.

 

Buka Setahun Sekali

Warung Kacang Bagula Acil Imay ini hanya buka saat Ramadan. Jualannya emang cuma satu tahun sekali, eksklusif. Makanya ditunggu-tunggu banyak orang. Apalagi sejauh yang aku tahu, di Tabalong masih belum banyak yang jual kacang bagula.


Lokasi Warung Kacang Bagula Acil Imay

Beralamat di Jl. Pangeran Hidayatulloh, Keraton, Kec. Martapura, Kab. Banjar. Warung Kacang Bagula Acil Imay buka dari pukul 4 sore waktu setempat hingga jam 12 malam. Biasanya semakin padat setelah sholat tarawih hingga tengah malam. Suasana yang hangat khas warung di perkampungan membuat tempat ini cocok dijadikan tempat bersantai bersama teman dan keluarga.


Suasana di Warung Acil Imay (pic by M. Arsyad Gunawan via Gmaps)


Ada Banyak Pilihan Menu Selain Kacang Bagula

Selain kacang bagula, ada banyak menu lain seperti pencok, tahu goreng, gorengan, kerupuk petis, pisang petis, tahu petis dan pentol pedas.

Selain makanan, minumannya pun memiliki ragam pilihan khas warung-warung biasanya.


Harga Ramah di Kantong

Menu jajanan diatas dibanderol dari harga Rp. 2.000 hingga Rp. 12.000. Khusus untuk kacang bagula sendiri harganya Rp. 10.000 per porsi.

Untuk minuman dari harga Rp. 500 sampai Rp. 3.000.


Dari Penasaran, Hingga Ikutan Jastip

Setelah penasaran lihat story temen ku, akhirnya aku ikutan jastip juga. Baru tadi ngerasain, sayangnya nggak sempat kefoto huhu. Review jujur dari akuu.. menurut ku dari tampilan dan bahannya sederhana. Hanya kacang goreng dan kerupuk melinjo yang diguyur dengan gula merah.


Tapi yang bikin beda di gula merahnya. Gula merah ini nggak yang cuma dicairkan terus diguyur, tapi ada sedikit tambahan cabe yang bikin sensasi pedas tipis-tipis. Jadi saat kacang goreng, kerupuk melinjo dan gula merah ini dicampur rasanya sopan dimulut. Bayangin aja, gurihnya kacang dan melinjo bercampur gula merah yang manis pedas dengan tekstur caramelized. Perpaduan yang pas dan enak lah pokoknya.


Setelah ngerasain versi aslinya, jadi penasaran pengen bikin versi buatan sendiri. Biar kalau mau makan kacang bagula nggak nunggu bulan ramadan aja. Heheheh.

Praktis, Bikin Menu Sahur Dengan 3 Bumbu Dasar Ini

 


Saat sahur rasanya pengen makan makanan yang hangat dan enaknya bisa bikin mata melek *emang ada ya? Wkwkwk*. Maklum makan waktu dini hari itu musuhnya ngantuk, aku aja beberapa kali hampir kesiangan bangun sahur.


Berkutat dengan pilihan menu saat sahur aku sih situasional aja, tergantung bahan apa yang ada di kulkas. Menurut ku, kunci efisiensi waktu masak itu ada di prepare bahan dan bumbu. Udahnya bahan buat masaknya banyak, belum lagi kupas bawang buat bumbu. Huaaa, ini yang bikin lamaa. Tapi hidup ku terselamatkan setelah kenal dengan tiga bumbu dasar ini. Berkat nyetok tiga bumbu dasar, waktu masak ku jadi lebih efisien dan bikin menu sahur pun bisa lebih sat set.


Disini aku pengen berbagi resep tiga bumbu dasar yang mempermudah ku dalam menyiapkan menu saat sahur atau berbuka. Menggunakan resep dibawah ini beneran menambah kepraktisan hidup loh dan pastinya bikin masakan tetap enak. Kelamaan curcol, yuk ah disimak resepnya sampai selesai.


Bumbu Dasar Putih

Bisa digunakan untuk sop, nasi goreng, tumisan, lodeh atau masakan apapun yang berwarna putih.

Bahan:

  • 15 buah bawang merah

  • 10 buah bawang putih

  • 5 buah kemiri (opsional, tapi aku pakai)

  • 1 sdt lada (opsional, tapi aku nggak)

  • 250 minyak


Bumbu Dasar Kuning

Bisa digunakan untuk soto, gulai, marinasi, pepesan atau masakan apapun yang berwarna kuning.

Bahan:

  • 10 buah bawang merah

  • 8 buah bawang putih

  • 8 cm kunyit

  • 10 cm lengkuas

  • 1 sdt ketumbar (opsional)

  • 250 ml minyak


Bumbu Dasar Merah

Bisa digunakan untuk balado, rica-rica atau masakan apapun yang berwarna merah.

Bahan :

  • 10 buah bawang merah

  • 8 buah bawang putih

  • 15 buah cabai keriting

  • 250 ml minyak


Haluskan semua bahan diatas sesuai resep yang ada, kemudian tumis cukup lama hingga wangi dan bumbu terpisah dari minyaknya. Pastikan betul bumbu masak sempurna agar tahan lama. Jika sudah, simpan ke dalam toples bersih.


Tips lainnya supaya bumbu awet, saat akan digunakan selalu gunakan sendok bersih. Untuk penyimpanan aku biasa meletakkannya di chiller. Alhamdulillah awet sampai lebih dari satu bulan. Tapi biasanya aku sekitar 1 bulan juga udah habis sih heheheh.


Selamat mencoba resepnya, semoga membantu.

Busui, Begini Cara Menjaga Kesehatan Saat Ramadan

 


Tahun ini jadi ramadan pertama ku sebagai ibu menyusui. Sebenarnya ibu menyusui nggak diwajibkan puasa, tapi ini pilihan ku sendiri untuk tetap berpuasa meskipun menyusui. Pertimbangannya karena anak ku sudah MPASI, kalau masih asi full juga aku tentu memilih opsi bayar fidyah. Karena aku nggak mau ibadah puasa yang seharusnya baik tapi malah mengurangi kebutuhan wajib anak di enam bulan pertama kehidupannya.


Sebelumnya aku sempat kepikiran sih, bisa nggak ya aku tetap berpuasa meskipun menyusui. Mengingat menyusui hari biasa aja laparnya kayak apa. Nggak cuma lapar sih, hausnya juga nggak ketulungan. Bayangin aja dengan rasa lapar dan haus yang sedemikian rupa dijalani saat siang hari. Pasrah deh, pasrah kalau misalkan harus nggak bisa full puasanya.


Tapi aku tetap niat ingin menunaikan puasa penuh satu bulan. Gimana caranya? Ya dijalani aja wkwk. Menit demi menit, jam demi jam, waktu demi waktu pasti berganti sampai tiba waktu berbuka. Hiyaaa.. sebuah tips yang tidak menggugah pembacanya wkwkwk


Menjadi ibu menyusui terutama saat puasa pastinya nggak mudah. Sesekali aku mengkhawatirkan supply air susu yang pasti berkurang akibat dehidrasi di siang hari. Selain itu aku juga khawatir dengan kesehatan diri. Kalau diri sendiri sudah nggak sehat, segalanya pasti ambyarr. Huhu. Lalu bagaimana cara menjaga kesehatan saat ramadan, khususnya untuk para ibu menyusui yang memutuskan puasa. Simak sampai selesai..


  1. Cukupi Kebutuhan Air Putih

Menyusui dan berpuasa merupakan dua kegiatan yang menguras banyak cairan dalam tubuh Moms, jadi pastikan untuk mencukupinya dengan banyak minum air putih. Aku sendiri selalu mengusahakan minimal minum 2,5 liter air putih saat berbuka hingga sahur. Kalau bisa lebih, lebih baik. Alhamdulillah sampai saat ini puasa ku belum ada yang bolong dan bayi ku tetap mendapat cukup ASI.


  1. Jangan Terlalu Banyak Aktivitas 

Menjadi ibu rumah tangga atau ibu pekerja dengan segala rutinitas hariannya mendorong kita untuk terus bergerak dan beraktivitas penuh setiap hari. Tapi selama ramadan, cobalah untuk lebih santai dan nggak perlu menyelesaikan banyak hal. Kerjakan yang penting-penting aja. Perubahan ritme makan dan jam istirahat sudah cukup bikin Moms effort dalam beradaptasi. Jadi nggak perlu menambah kegiatan lain yang masih ada alternatif lainnya. Misalnya saja sesekali beli lauk diluar untuk berbuka atau sahur.


  1. Makan Secukupnya dan Gizi Seimbang

Kadang saat berbuka, aku suka tergoda pengen makan lebih banyak dan minum yang manis-manis. Tapi baru makan sedikit aja udah kenyang banget dan bikin perut begah. 

Untuk itu penting menyadari bahwa kita sebaiknya makan makanan yang dibutuhkan oleh tubuh dengan gizi seimbang. Supaya tubuh tetap fit dan nggak memunculkan masalah baru, seperti diare karena berlebihan dalam makan.


  1. Istirahat yang Cukup

Perubahan jam tidur saat ramadan bisa mengganggu kesehatan jika nggak kita imbangi dengan istirahat cukup di siang hari. Selalu sediakan waktu untuk tidur ya Moms. Waktu seminimal mungkin jika tidurnya berkualitas pasti saat bangun tubuh jadi lebih segar.


Sekian tips menjaga kesehatan saat ramadan, terutama untuk para Ibu menyusui yang memutuskan berpuasa. Semangat Moms, lancar terus mengASIhi dan puasanya ya. Ingat, jangan dipaksakan tetap berpuasa jika ada keluhan yang mengganggu proses pemberian ASI.