Review Buku Blogging For Moms by Novarty, Cerita Konsisten Ibu Ngeblog

 


Menjadi mom blogger adalah salah satu cara Ibu agar tetap berdaya. Iming-iming memiliki penghasilan dari profesi blogger menjadi angin segar bagi Ibu Rumah Tangga. Terutama yang hobi menulis. Namun apakah hanya dengan menjadi mom blogger, penghasilan itu bisa datang dengan sendirinya?


Buku Blogging For Moms hadir sebagai panduan memulai blog sampai bisa menghasilkan, juga cerita lika-liku seorang mom blogger dalam mengelola blognya. Nah, seperti apa detail isinya? Simak sampai selesai, ya.

Deskripsi Singkat Buku Blogging For Moms

Judul Buku: Blogging For Moms

Penulis: Novarty

Cover: Softcover

Penerbit: Stiletto Book

Cetakan : ke-1 Januari, 2024

Jumlah halaman: vii + 203 halaman

ISBN: 978-623-409-354-4

Kategori: Non Fiksi + Pengembangan Diri


Mom Blogger memiliki keunikan tersendiri. Kehidupan ibu yang istimewa, berhasil melahirkan sudut pandang yang berbeda. Menjadi mom blogger bukan hanya membuat diri ibu lebih produktif dan berkembang, namun banyak brand yang mengajak kerja sama, juga akan membuka peluang penghasilan.


Buku Blogging For Moms berisi panduan untuk memulai menjadi mom blogger, mengelola blog hingg dilirik brand, hingga personal branding. Sangat mudah diikuti, jelas, dikemas sederhana dan sesuai realita dunia blogging saat ini.

Review Buku Blogging For Moms

Buku ini menjawab keresahan dan kebingungan pemula dalam memulai blogging. Nggak heran kenapa isinya relate, sebab ditulis langsung berdasarkan pengalaman penulisnya. Novarty, ibu rumah tangga yang sudah menekuni blogging selama lebih dari 5 tahun.


"Kamu bukan berhenti kerja, tapi hanya pindah lokasi kerja."


Pembahasan di bukunya juga lengkap. Mulai dari kenapa harus jadi mom blogger, cara praktis membuat dan mengisi blog, sampai bagaimana cara blog tersebut bisa menghasilkan. Tuntas dibahas semua di buku ini.


Yang paling aku suka, ada kolom do and don’t nya. Kolom do, memungkinkan kamu untuk mempraktikkan langsung isi dari buku ini. Sedangkan don’t meng-highlight apa yang nggak boleh kamu lakukan dalam blogging.


Selain itu langkah-langkah dalam memulai bloggingnya juga runut dan jelas. Dilengkapi dengan gambar dan tabel, yang memudahkan kamu untuk memahami pembahasan didalamnya.


"Terkadang kita overthinking duluan sebelum memulai hal baru. Lebih cenderung memikirkan kesulitannya alih-alih mengambil langkah awal. Padahal semua kesulitan itu belum tentu terjadi."


Buku ini sudah kayak guide yang memandu pemula dalam mempelajari dunia blogging. Namun bagi ku, buku ini seperti teman yang mengerti kegalauan ku ketika down dalam mengelola blog. Makanya aku suka baca-baca lagi buku ini untuk memantik semangat. Tapi karena keseringan dibuka, cover bukunya jadi agak lecek. Huhuhu.


Overall, buku ini aku rekomendasikan sekali untuk para Moms yang mau belajar blogging dan yang masih struggle dengan blog. Mau sungkem deh, sama Kak Novarty yang sudah mencurahkan waktunya untuk menulis buku ini. 


Ditambah lagi ada bab yang khusus membahas tentang tantangan seorang Ibu dalam blogging. Semuanya sudah pernah ku alami. Huhuhu, berasa nggak sendirian lagi nggak, tuh. Ternyata segala kendala yang aku alami, juga dirasakan oleh Ibu lain.


"Overthinking will killing you."

 

Tentang rate card juga dibahas disini. Rate card penting loh, bagi seorang blogger dan pekerja kreatif lainnya. Dulu aku pernah ditanya rate card dari klien, tapi karena belum punya, aku jawab samain aja sama blogger lain. Terus dikasih nominal yang menurut ku masih lumayan banget buat jajan.


Kesannya nggak profesional banget yak. Dulu masih pemula nggak paham aku tu sama yang beginian. Makanya beruntung sekarang sudah ada buku Blogging For Moms.


"Penting untuk me-manage ekspektasi dan meredam ambisi."


Buat yang tertarik pengen punya juga, kamu bisa hubungi dm Instagram Kak Novarty ya di @novarty_. Aku beli langsung dari beliau pas awal open PO pertama dengan harga Rp. 78.000,-.


Sekian dulu review buku Blogging For Moms, semoga ada manfaat yang bisa diambil.


"Pokoknya pilihannya hanya dua, terpaksa atau tidak menulis sama sekali."

Ajak Anak Melihat Pemotongan Hewan Kurban, Yay or Nay?

 


Hari raya Idul Adha baru saja berlalu, tapi suasananya masih tetap terasa. Sebab daging masih menjadi menu yang mendominasi selama seminggu terakhir. 


Tahun ini usia Hanan sudah menginjak satu tahun. Sudah asik diajak bercengkrama dan mengerti berkomunikasi. Apalagi jika dikenalkan dengan ragam binatang dari buku kesayangannya, Hanan pasti tersenyum lebar.


Hal ini membuat ku ingin menunjukkan ke Hanan bagaimana wujud asli dari hewan sapi. Kebetulan di Masjid dekat rumah ada proses penyembelihan hewan kurban. Hanya saja terbersit pertanyaan, boleh nggak ya Hanan yang berusia satu tahun melihat pemotongan hewan kurban?

Batas Usia Anak Diperbolehkan Melihat Pemotongan Hewan

Menurut psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi. yang dilansir dari klikdokter.com, sebetulnya tidak ada masalah jika ingin membawa anak melihat penyembelihan hewan. Hanya saja perlu melihat kemampuan dan respon anak dalam menyaksikan proses penyembelihan tersebut.


Sehingga lebih disarankan untuk melihat proses penyembelihan itu saat anak sudah berusia 11 tahun keatas. Sebab kondisi mentalnya sudah lebih siap dan bisa membedakan mana yang baik dan buruk.

Pertimbangan Sebelum Mengajak Anak Melihat Pemotongan Hewan Kurban

Nggak bisa dipungkiri kalau Idul Adha bisa menjadi momen untuk mengenalkan nilai keagamaan kepada si kecil. Namun jangan sampai memberikan makna yang negatif lantaran takut melihat proses pemotongan hewan. Pertimbangkan hal-hal dibawah ini sebelum kamu ingin membawa anak melihat pemotongan hewan kurban:

  1. Pastikan mengetahui ketakutan terbesar anak

Dengan mengetahui ketakutan anak, kamu bisa lebih mudah memperkirakan reaksi apa yang akan muncul saat anak diajak melihat pemotongan hewan kurban. Misalnya jika anak takut melihat darah, lalu melihat proses penyembelihan. Bisa dibayangkan responnya nanti akan ketakutan dan menangis.


Sebaiknya jangan dipaksa apabila anak sudah memberikan respon penolakan. Memaksa anak hanya akan membuat trauma pada psikologisnya.


Berbeda jika anak nggak memiliki ketakutan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan proses pemotongan hewan. Tugas kamu tinggal mendampingi anak. Kamu bisa menanyakan pendapat dan perasaannya saat menyaksikan sendiri proses pemotongan hewan kurban.



Respon menangis anak

  1. Berikan gambaran sebelum mengajak anak

Melihat pemotongan hewan pasti masih belum terbayang dalam pikiran anak. Apalagi saat pertama kali. Kamu bisa menceritakan gambaran mengenai Idul Adha dan proses kurban.


Selain memperkuat bonding dan edukasi, kamu juga bisa tahu respon anak apakah ia benar-benar tertarik ingin ikut atau malah ketakutan.

  1. Tanyakan apakah ada ketertarikan anak untuk tetap ikut

Pastikan lagi keputusan anak sebelum akan pergi. Apakah anak benar ingin ikut dan  melihat prosesnya. Jika sebelumnya anak sudah diberikan gambaran spesifik, tentu akan mudah baginya dalam menentukan pilihan.

Lakukan Ini Jika Tetap Ingin Membawa Anak Melihat Pemotongan Hewan Kurban

Memberikan edukasi dengan tetap ingin ikut melihat pemotongan hewan kurban, bisa saja tetap kamu lakukan. Namun pastikan juga untuk melakukan hal dibawah ini agar anak merasa aman:

  1. Jika baru pertama kali, kamu bisa ajak anak melihat dari jauh dulu.

  2. Lihat reaksi anak. Apakah masih nyaman atau tidak. Bila anak sudah merasa tidak nyaman, jangan diteruskan.

  3. Apabila anak merasa nyaman dan tidak terganggu, lanjutkan sambil terus memberikan edukasi.

  4. Tanyakan perasaan dan pendapat anak mengenai apa yang dilihatnya tadi. Tetap berikan edukasi agar tidak terjadi mispersepsi pada anak.



Anak merayakan Idul Adha dengan ceria

Hari raya Idul Adha memberikan makna mendalam tentang arti pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Momen ini bisa menjadi saat yang tepat untuk menambah pengetahuan anak dalam mengenal siapa Tuhannya.


Namun untuk ku sendiri, Idul Adha tahun ini aku belum sempat membawa Hanan melihat pemotongan hewan kurban. Sebab Hanannya datang ke Masjid, hewannya sudah berbentuk daging kiloan. Hehehe.


11 Ide Kado Menjenguk Ibu Pasca Melahirkan

 

Ide kado menjenguk kerabat pasca melahirkan

Melahirkan jadi peristiwa penting yang nggak terlupakan dalam hidup seorang Ibu, karena setiap Ibu punya cerita melahirkannya sendiri. Bahkan antara anak pertama dan anak kedua pun, belum tentu sama.


Meskipun mungkin berbeda cerita, namun perasaan Ibu pasca melahirkan tetap sama. Campur aduk. Senang, sedih, khawatir, terharu, lega, ahh.. pokoknya nggak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. 


Menemani periode sensitif seorang Ibu, hendaknya orang sekitar memberi dukungan dan perhatian karena Ia sudah berhasil melewati fase tersebut dengan baik. Salah satu caranya dengan memberi kado yang sekiranya dibutuhkan Ibu pasca melahirkan. Kamu bisa memberikannya ketika berkunjung menjenguknya.


Harapannya melalui kado tersebut bisa menjadi penyemangat bagi Ibu dalam mengasuh baby newbornnya dengan baik. 

Ide Kado Menjenguk Ibu Pasca Melahirkan

Berdasarkan pengalaman ku pasca melahirkan tahun lalu, barang-barang di bawah ini sangat bermanfaat selama perjalanan ku mengasuh baby Hanan. Makanya aku merekomendasikan barang tersebut sebagai referensi kado untuk kamu yang mau menjenguk Ibu pasca melahirkan, diantaranya sebagai berikut:

  1. Gendongan Bayi

Gendongan bayi ini pasti terpakai, apalagi untuk baby newborn yang nggak bisa jauh-jauh dari dekapan Ibu. Banyak pilihan gendongan bayi yang sesuai dengan berat badan dan usianya. Wajib perhatikan ini ya, sebelum membeli.

  1. Pakaian Busui Friendly

Pakaian yang busui friendly memudahkan Ibu untuk menyusui bayinya. Banyak sekali pilihan pakaian busui friendly yang bisa diberikan sebagai kado. Tipsnya, pilih pakaian sesuai kepribadian si penerima kado.

Sebab meskipun menurut ku daster adalah pakaian busui friendly ternyaman, tapi bagi sebagian orang lebih nyaman pakaian bercelana. Seperti piyama misalnya.

  1. Popok/Diapers

Popok sudah jadi kebutuhan saat sebuah keluarga kecil memiliki bayi. Nggak perlu diragukan, popok pasti terpakai. Ada banyak pilihan pokok dari berbagai merk, baik yang sekali pakai atau yang bisa dicuci (clodi).

Sstt… bahkan sekarang ada training pants buat anak yang akan toilet training. Bermanfaat banget.

  1. Perlengkapan Mandi

Perlengkapan mandi seperti handuk, sabun, shampoo, atau bak mandi bayi (baby bather) bisa jadi pilihan kado. Kamu pasti pernah kan, menjumpai set perlengkapan mandi bayi dari berbagai merk brand produk bayi yang dijual di toko perlengkapan bayi atau swalayan.

  1. Pompa ASI

Peralatan pompa ASI ini ideal diberikan untuk new mom yang pertama kali punya bayi. Dulu aku nggak beli pompa ASI karena berniat dbf. Pikir ku, “kalau sudah disedot bayi ngapain dipompa lagi?”

Ternyata manfaat memompa ASI cukup banyak, diantaranya mengurangi pembengkakan dan meningkatkan supply ASI. Kamu bisa menambahkan kantong ASI juga, jika memilih pompa ASI sebagai kado.

  1. Peralatan MPASI

Dalam fase bertumbuh bayi, ia akan melalui masa MPASI untuknya belajar makan. Set tempat makan dan minum bayi bisa jadi pilihan kado untuk kamu yang nggak mau ribet. Harganya juga lebih ramah di kantong.

Tapi buat kamu yang nggak mau biasa aja dan ada budget lebih, kamu bisa memberi kado panci slow cooker atau sterilizer botol susu yang bisa berguna juga untuk menghangatkan MPASI.

  1. Mainan Bayi

Mainan bayi ada banyak macamnya, namun yang pasti pilih mainan sesuai usia anak ya. Biasanya di beberapa mainan ada keterangan mainan tersebut ditujukan untuk anak usia berapa.

Kalau kamu ingin memberikan mainan untuk bayi dibawah satu tahun. Teether, mainan warna-warni yang digantung, push walker atau buku bayi high contrast juga bisa jadi pilihan kado.


Mainan bayi sebagai kado

  1. Korset

Peran korset sangat penting untuk mengembalikan perut Ibu yang melar setelah mengandung. Ini disebut diastasis recti. Untuk mengembalikannya Ibu bisa menggunakan korset secara rutin atau latihan diastasis rectic.

Sebab peran korset sangat penting untuk ibu pasca melahirkan, nggak salah jika ingin menghadiahinya korset. Pastikan pilih korset berbahan nyaman yang menyerap keringat dan nggak gatal.

  1. Set Humidifier dengan Essentials Oil

Set humidifier dengan essentials oil mampu merileksasikan pikiran dengan aromanya yang khas. Cocok untuk Ibu yang kadang stres dalam mengasuh bayi. Selain itu humidifier juga bermanfaat untuk bayi.

Melihat manfaat yang bisa dirasakan ibu dan bayi membuat set humidifier layak jadi pilihan kado. Pilih yang ramah di kantong tapi tetap berkualitas, kamu bisa mencari rekomendasinya disini.

  1. ASI Booster

Ibu menyusui baik dengan cara mempompa maupun dbf, pasti perlu asupan yang baik untuk melancarkan proses menyusui. Memberikan ASI booster sebagai kado bisa jadi pilihan terbaik.

ASI booster nggak hanya dalam bentuk kapsul, ada pula dalam bentuk camilan, susu dan teh. Pilih sesuai dengan kesukaan si penerima kado ya.

  1. Hampers Spa Ibu Pasca Melahirkan

Menjadi Ibu dengan rutinitas baru  membuat Ibu kadang lupa merawat diri, sehingga rawan jadi stres sendiri. Me time menggunakan produk spa yang bisa dilakukan sendiri di rumah bisa jadi pilihan, karena si Ibu bisa mengatur waktu sendiri menyesuaikan ketersediaan waktu yang ada.

Untuk itu memberikan hampers berupa produk spa bisa jadi ide terbaik supaya Ibu bisa merasakan kembali spa ala salon.


Hampers Spa

Kado Bermanfaat Untuk Mommy Happy dan Baby Happy

Menyenangkan rasanya ketika barang yang kita hadiahkan kepada orang lain bisa bermanfaat dan digunakan dengan baik. Untuk itu pastikan memilih kado yang sesuai dengan kebutuhan orang yang akan diberi kado, ya. Contohnya seperti ibu pasca melahirkan.


Menerima kado sesuai dengan yang mereka butuhkan, membuat mereka nggak perlu lagi menghabiskan waktu mencari barang tersebut. Waktu pun bisa dicurahkan sepenuhnya untuk si bayi. Tentunya kado yang bermanfaat membuat Mommy happy dan baby happy.