Lagi Jenuh? Ini Cara Ku Untuk Recharge Diri




Hai, hai! Masih dalam rangkaian challenge BPN Ramadan 2021, hari ini mengangkat tema tentang sumber inspirasi ketika lagi jenuh.


Hayooo, siapa yang lagi jenuh?? Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, dimana kegiatan masih lebih dianjurkan untuk dilakukan di rumah. Suasana dan kegiatan di rumah yang itu-itu aja tentu akan menjadi pemicu stres dan kejenuhan. Bukan hanya itu, terjebak dalam rutinitas juga bisa jadi salah satu sumber jenuh. Seperti yang biasa terjadi pada ku. Hmm.


Untuk itu, di tulisan kali ini aku akan menjabarkan apa aja yang bisa dilakukan untuk mengatasi kejenuhan. Kalian juga bisa sharing di komentar tentang mengatasi kejenuhan versi kalian. Mari saling berbagi!


  1. Membaca buku

Dalam rangka membuat rasa jenuh jadi berfaedah, aku biasanya membaca buku. Non-fiksi untuk membuka pandangan/pikiran dan fiksi untuk menyegarkan imajinasi. Apalagi kalau ceritanya uwuu, tambah segar imajinasi ku membayangkannya wkwk


  1. Mendengarkan musik

Kegiatan ini biasanya ku lakukan di sela-sela pekerjaan, terutama pekerjaan yang padat dan monoton. Membosankan sekali. Saat itu lah musik terasa seperti angin segar yang memberi hawa nyaman. Aku jadi seperti melalui rutinitas dengan rasa yang berbeda.


  1. Nonton film/drakor

Kegiatan ini biasa ku lakukan ketika memiliki waktu yang cukup panjang. Saat weekend (dan tidak ada jadwal kuliah) misalnya. Aku bisa maraton nonton drama korea atau nonton film yang sudah dari lama masuk dalam watching list ku.

Menurut ku, menonton film/drakor seperti melihat sisi lain dari kehidupan. Melihat latar, jalan cerita si tokoh, seperti 'refresh' dari rutinitas yang biasa ku jalani.


  1. Bersih-bersih

Ehm, bukan sok rajin nih ya. Kadang aku kalo udah gabut banget dan ngeliat ada sesuatu yang ngga enak dipandang bawaannya pengen ngerapihin. Atau ada satu spot yang berantakan, yang udah pengen aku rapihin dari lama tapi terhalang kesibukan. Begitu ada kesempatan, langsung action. Ada kepuasan tersendiri kalo ngeliat ruangan itu rapi dan bersih. Akunya juga jadi nyaman stay disitu.


  1. Mager Mode On

Ketika segala kegiatan sudah terasa menjenuhkan, aku cuma bisa diam. Nggak ngapa-ngapain. Rebahan sambil mandangin langit-langit kamar itu asik loh. Kita bisa sambil merefleksikan diri. Tentang semua yang sudah terjadi dan yang dilalui. Disitu kadang muncul hal-hal kecil yang selama ini terlewat dan dari hal kecil itu lah aku bisa menemukan diri ku sendiri. Perlahan. Dan begitu merasa cukup,

Tapi dalam mode kayak gini juga bisa jadi akar overthinking kalo nggak pandai mengendalikan pikiran. 


Begitulah 5 cara ku dalam mengatasi kejenuhan. Lebih dan kurangnya semoga bisa jadi referensi juga bagi kalian yang sedang mengalami kejenuhan. Hanya ini yang dapat aku sampaikan, sampai bertemu di postingan selanjutnya.


[Rekomendasi] 5 Buku Favorit Helka


Hai, hai. Memasuki hari kesepuluh tema yang dibawakan adalah tentang 5 buku favorit. Waaa, pas banget aku suka baca buku dan semoga 5 buku yang akan ku ceritakan ini bisa menambah referensi kalian dalam memilih buku ya. Let's check this out!


  1. Hujan - Tere Liye

Ini buku pertama dari Tere Liye yang ku baca. Sebelumnya udah sering banget lihat dan dengar nama 'Tere Liye' di akun quotes galau. Ku kira selebgram/influencer taunya penulis dan karyanya udah banyak banget. Hm, kemana aja aku.

Buku Hujan ini bercerita tentang Lail dan Esok yang bertemu saat bencana alam dan hampir akan berpisah juga karena bencana yang mengancam bumi. Selama itu, banyak yang terjadi diantara mereka sampai pada suatu titik Lail memutuskan ingin menghapus semua ingatannya tentang Esok.

Alurnya maju mundur tapi dengan bahasa yang ringan kita dapat berimajinasi dengan mulus. Aku aja sampai berharap supaya buku ini bisa difilmkan karena saking terasa nyatanya jalan cerita yang dibangun. Meskipun juga memuat aspek ilmu pengetahuan dan lingkungan tapi bumbu percintaan antara Lail dan Esok bikin gemes sekaligus greget pengen cepet tahu endingnya. Wkwk.

Buat kalian yang penasaran dan lagi pengen baca novel sci-fi, aku sangat merekomendasikan buku ini.



  1. Aku, Kamu, Samudera dan Bintang-bintang (sekuel 5 cm) - Donny Dhirgantara

Yuhuuuu, siapa yang penasaran kenapa Riani akhirnya bisa nikah sama Zafran?? Padahal Riani kan deketnya sama Genta. Di buku ini akan menjawab semuanya. Tentang kisah cinta segitiga antara 3 sahabat.

Merupakan sekuel dari buku pendahulunya yaitu 5 cm, buku ini menceritakan perjalanan 5 sahabat setelah pendakian Mahameru. Jika buku 5 cm lebih berfokus pada impian dan cita-cita, maka buku Aku, Kamu, Samudera dan Bintang-Bintang lebih menceritakan tentang pencarian jati diri, tujuan hidup, dan buat yang lagi ngerasa ada di fase quarter life crisis aku sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca. Pencerahannya dapat banget meskipun maknanya tersirat melalui karakter dalam buku ini.

Selain itu nggak lupa, 5 sahabat juga akan melakukan perjalanan lagi. Perjalanannya kemana? Beli bukunya aja deh, biar nggak penasaran hihi. Nggak kalah seru dari Mahameru, dijamin. Aku aja bacanya juga berasa ikut perjalanan mereka. Ah, rekomen sekali.


  1. Bukannya Malas, Cuma Lagi Mager Aja - Dancing Snail

Sebuah buku pengembangan diri terjemahan dari Korea Selatan ini dari segi judul aja udah relate banget sama jalan ninja ku. Ya apalagi kalau bukan rebahan.

Buku ini bukan menyuruh kita untuk keep mager & stay rebahan, tapi lebih memberikan pemahaman bahwa nggak apa sesekali nggak jadi produktif, nggak apa sesekali berhenti dari segala rutinitas yang menjenuhkan. Terkadang kita memang perlu berhenti untuk melihat lebih dalam pada diri sendiri, mengevaluasi langkah yang sudah berjalan sampai sejauh ini. Dengan begitu kamu akan lebih memahami diri mu dengan baik dan lebih menghargai diri sendiri.

Akan ada banyak ilustrasi yang kalian temukan di buku ini, jadi nggak bakal membosankan. Psst, fun factnya karena si penulis sendiri aslinya adalah seorang ilustrator. Jadi udah nggak mengherankan ya.


  1. Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa - Alvi Syahrin

Salah satu buku yang menemani ku di fase quarter life crisis. Kalian bisa baca reviewnya disini.

Buku ini memberikan pandangan bahwa kehidupan akan selalu berputar, jadi ketika berada di titik terendah langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan memasrahkan semuanya kepada Allah dan tetap berikhtiar. Tidak apa jika saat ini kita belum berada pada titik yang kita impikan asal jangan sampai berputus asa dari rahmat Allah.

Selain itu buku ini juga menyadarkan ku bahwa tidak semua 'sepatu' cocok dengan kaki kita. Tidak semua kehidupan yang kita lihat ideal akan cocok dengan kondisi kita, untuk itu tetaplah jadi diri sendiri dan terus berproses. Tolak ukur kehidupan itu bukan dengan membandingkan diri mu dengan orang lain, tapi bandingkan diri mu yang sekarang dengan diri mu sebelumnya. You will found it!

Intinya teruslah berproses menjadi versi terbaik dari diri mu sendiri.



  1. Cerita Horor Kota (Omnibook) - Dwita Sari, dkk

Buku ini ku baca di deretan buku koleksi tempat ku prakerin dulu. Jadi bukan punya ku sendiri hehehe.

Selama prakerin, kalau lagi nggak ada kerjaan aku biasanya baca buku dan ini buku favorit ku. Selalu ku baca berulang-ulang. Buku Cerita Horor Kota merupakan kumpulan cerpen dari Dwita Sari dan para pemenang sayembara menulis yang diadakan sendiri oleh Dwita. Isinya berupa kisah horor endemik pilihan dari seluruh kota di Indonesia. Buat penyuka cerita horor, aku sangat merekomendasikan buku ini. Isinya nggak ngebosenin, rasa takut, tegang dan penasaran beradu jadi satu saat kalian membaca buku ini. Ah, pokoknya candu.


Demikian lah buku yang aku rekomendasikan untuk kalian baca. Semoga bisa sukses menambah wishlist buku yang akan kalian beli yah hehehe. Sampai jumpa di postingan berikutnya!


4 Barang Wajib di Tas Helka




Kembali lagi dengan Helka di hari ke-9 yang membahas tentang barang wajib dibawa saat bepergian. Disini aku akan menyebutkan 4 barang yang selalu ku bawa didalam tas ku, apa aja itu? Yuk kepoin!


  1. Telepon Genggam

Siapa disini yang pasti ngambil balik ke rumah kalau handphone-nya ketinggalan? Yok cung tangan!

Termasuk aku. Udah bukan hal aneh lagi sekarang, HP seakan jadi kebutuhan bagi setiap individu. Fungsi yang awalnya hanya sebagai alat komunikasi juga meluas yaitu sebagai sarana hiburan. Makanya kayak berasa hampa aja gitu, kalau kemana-mana nggak pegang handphone. Berasa mati gaya wkwk


  1. Dompet

Meskipun pembayaran digital mulai berkembang, tapi tetap aja masih belum mencakup semua lini. Untuk itu peran dompet masih sangat diperlukan dan pasti akan selalu dibawa kemana aja sebagai tempat penyimpanan uang atau kartu. Makanya dompet termasuk barang wajib di dalam tas.


  1. Lip cream

Karena aku nggak suka ribet tapi pengen tetap cantik, aku cuma bawa si lip cream ini sebagai perwakilan make up agar membuat penampilan ku tetap on.

Bentuk lip cream yang selalu mungil membuat ku mudah menyelipkannya di dalam tas. Jadi nggak ada alasan buat nggak membawa si lip cream.


  1. Hand Sanitizer

Namanya sekarang musim pandemi yah, sebagai bentuk pencegahan dari covid-19 aku mengupayakan agar selalu memasukkan hand sanitizer ke dalam tas. Antisipasi aja kalau kita mau pergi ke suatu tempat tapi nggak ada tempat cuci tangannya. Mari mulai menerapkan kebiasaan baru.


Segitu aja sih barang wajib yang ada di tas ku. Sedikit ya? Iya, karena aku sukanya simpel dan nggak mau ribet. Hehehe. Sekian dulu ya postingan hari ini. Sampai bertemu di postingan besok.