Cerita MPASI Anak Pertama


Desember lalu jadi momen pertama kali Hanan belajar makan. Rasanya senang sekaligus nggak percaya kalau sudah sampai ke tahap ini. Bayi kecil cepat sekali besarnya ya huhuhu.

Masa pemberian MPASI ini bikin deg-degan, sebab kesabaran emak yang setipis tisu ini akan diuji lagi. Baru juga bisa nyantai karena Hanan sudah terbiasa dengan rutinitasnya, sekarang nambah kegiatan makan. Belum lagi drama GTM. Masya Allah, sabar nggak ya aku._.


Persiapan Sebelum MPASI

Sebelum mulai MPASI, aku sering kepoin instagramnya dr. Tan Shot Yen untuk belajar seputar seluk-beluk MPASI. Seperti menu yang baik untuk si kecil, aturan makan dan masih banyak lagi. Tapi pada dasarnya beliau selalu bilang, untuk panduan pemberian MPASI ini merujuk pada buku KIA. Eh, emang ada ya?


Dasar malas membaca *plakk*. Beneran ada gaes. Ini panduan pemberian makan dari buku KIA ku.


cara pemberian MPASI (buku KIA)

pemenuhan kebutuhan gizi bayi (buku KIA)

Aku pun mengikuti panduan dari buku KIA. Semoga berhasil diterapkan pada anak ku. Oh iya, nggak lupa membeli peralatan untuk MPASI. Nggak banyak yang aku beli, karena menggunakan metode ulek saring. Aku cuma beli saringan aluminium yang dijual di pasar. Biar nggak ribet dan banyak juga *alibi supaya nggak banyak cucian wkwk* asal berguna pokoknya.


Aku juga nggak pakai panci khusus masak bubur atau slow cooker, aku pakai panci yang ada di rumah. Di hemat aja bun, kalau masih bisa dipakai dan fungsinya sama, ngapain beli. Keperluan bayi masih banyak dari sekedar beli peralatan bikin MPASI yang toh nggak akam terpakai lama.


Selain itu aku beli food container kecil buat menyimpan MPASI untuk 2-3 porsi makan dalam sehari. Feeding set bayi dari kado teman juga terpakai.


Catatan dari aku, sesuaikan ukuran sendok dengan mulut bayi. Ukuran sendok ini mempengaruhi mau atau tidaknya si bayi makan. Aku pernah ngasih makan Hanan dengan ukuran sendok yang lebih besar dari biasanya. Kurang lebih seukuran sendok teh dari salah satu feeding set pemberian teman. Ternyata Hanan GTM, makannya pun sedikit. Setelah ku ganti jadi sendok yang lebih kecil. Dia pun sukarela membuka mulutnya sendiri.


Menu MPASI Pertama

Aku coba berkreasi dengan hati ayam kampung, beras/nasi, wortel, santan, dan bamer baput. Wanginya enak banget, cuma nggak ada rasa. Takarannya pakai insting, dikira-kira aja. 


Menurut dr. Tan, untuk menu MPASI ini kalau bisa menunya sama dengan yang dimakan orang rumah. Bedanya punya si bayi nggak pakai rasa. Jadi jangan si bayi dikasih salmon, terus emak bapaknya cuma makan ikan asin. Huhu mengsedih. Ya, pokoknya ikuti panduan yang ada di buku KIA. Baca-baca deh, ada semua disitu.


Hanan Makan Untuk Pertama Kali

Pertama kali Hanan makan tentu adegan melepeh makanan nggak bisa dihindarkan. Sendok baru masuk mulut, dilepeh. Tapi pas aku cari tahu lagi, wajar kok bun kalau bayi pas belajar makan suka dilepeh. Namanya juga belajar menelan dan mengunyah. Dia pasti kaget ada sesuatu yang bertekstur masuk ke mulutnya, biasanya kan cair.


2-3 hari momen itu berlangsung, akhirnya tiba juga Hanan bisa makan sampai habis. Senang banget. Makanan yang disajikan dengan sepenuh hati bisa dimakan dengan baik sampai habis. Rasanya nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata.


Untuk posisi makan, awalnya Hanan dipangku ayahnya tapi karena dia ngira mau diajak main, Hanan malah semakin aktif. Makanan semakin berhamburan. Atas saran dari mama ku, karena Hanan juga masih belum bisa duduk jadi direbahin aja di bantal yang cukup tinggi. Dua mingguan posisi seperti itu. Sekarang Hanan sudah ku ajari makan dengan posisi duduk. Alhamdulillah anaknya mulai terbiasa.


Setelah Hampir Satu Bulan..

Menjelang hampir satu bulan Hanan belajar makan, tentu banyak tantangan yang dihadapi. Drama melepeh dan GTM sudah ditemui, cucian piring yang semakin bertambah, kebingungan mau bikin menu apa, terus drama menerapkan feeding rules yang kadang nggak semudah teori. Huhuhu mau nangis.


Selama beberapa minggu terakhir, pelajaran yang bisa ku ambil adalah tentang kesabaran. Sabar memang nggak mudah, kadang aku suka kelepasan ngomel atau ngeluh sama anak. Tapi pas lihat mukanya, tiba-tiba jadi nggak enak sendiri. Huaaaa menjadi ibu memang nano-nano sekali. Terima kasih ya, Nak, sudah memberikan ragam perasaan seperti ini. Percayalah dibalik omelan emak, ada rasa sayang yang nggak terhingga.

Why Parenting?


Menjadi Ibu membuat ku seperti masuk dalam kehidupan baru, banyak perubahan yang membuat ku perlu belajar dan beradaptasi lagi. Aku sudah bercerita banyak mengenai perubahan tersebut disini.

Sambil membersamai fase menjadi Ibu, aku akan menjadikan blog ini sebagai wadahnya. Mengisinya dengan cerita tumbuh kembang si kecil, pola asuh, dan sesekali juga bercerita tentang bagaimana menjadi ibu berdaya.


Berbagi hal seputar parenting bukan berarti aku sudah ahli dalam menerapkan parenting. Aku pun masih belajar. Namun dengan tulisan, aku bisa selalu mengingat apa yang ku pelajari dan berbagi kepada orang-orang. Siapa tahu ada yang merasa terbantu dengan tulisan ku.


Menjadi ibu sangat tidak mudah, terutama ibu baru. Aku percaya, kita pasti nggak bisa sepenuhnya menerapkan semua ilmu parenting kepada anak. Ada ibu yang perlu merasa waras dulu sebelum bisa menerapkan parenting. It’s okay, nggak papa banget. Nggak semua hal harus sesempurna teori. Kadang ada beberapa hal yang perlu insting seorang ibu.


Setelah menjadi ibu juga, aku mulai mengerti banyak hal. Dulu aku heran kenapa mama hanya memasak sekali untuk menu pagi, siang, dan malam. Aku sempat mencap mama pemalas karena hal itu. Sekarang aku baru paham bagaimana rasanya membuat 3 menu berbeda dalam sehari. Melelahkan. Belum lagi ngerjakan tugas rumah lain. Pokoknya ada banyak hal yang baru aku pahami setelah menjadi ibu.


Adapun keterlibatan orang sekitar turut mempengaruhi pola asuh yang sedang diterapkan, terutama keluarga. Rules yang ingin kamu terapkan pada anak mu mungkin nggak berjalan dengan baik jika tanpa dukungan dari mereka. Namun seringnya perbedaan pola asuh ini yang menjadi masalah.


Apalagi di masa awal menjadi Ibu baru pasti ada konfrontasi dari orang tua. Kita nggak bisa menghindari ini. Mereka punya prinsip ideal sendiri berdasarkan pengalaman mereka. Nggak salah juga. Tapi aku punya prinsip, pola asuh yang aku nggak suka dan bikin aku nggak nyaman dulu, nggak akan ku terapkan lagi pada anak ku. Ambil baiknya, buang buruknya.


Aku sadar, mereka pun nggak salah. Mereka hanya minim akses ilmu. Dan menjadikan pola asuh jaman dulu a.k.a orang tua mereka dulu sebagai panduan dalam membesarkan anak. 


Untuk menghadapi itu, saran ku, perbanyak ilmu mengenai pola asuh agar kita bisa menjelaskan ke orang tua bahwa pola asuh telah berkembang. Nggak semua pola asuh jaman dulu bisa relevan dengan masa sekarang. Semoga dengan begitu orang tua mau mengerti dan bisa menghargai prinsip kita.


Sekian insight dari ku, semoga bermanfaat dan ngena di hati. Eh.

Pengalaman Ikut Kelas SEO Fundamental di DailySEO ID


November lalu aku upgrade skill baru demi menyambut impian 2024 bisa bekerja dari rumah. Salah satu skill digital yang menurut ku layak untuk dikuasai adalah SEO.


Kenapa Skill SEO Layak Untuk Dipelajari?

Menurut ku, SEO merupakan skill yang banyak dicari dan bisa diterapkan untuk beragam profesi dalam digital marketing. Misalnya seperti blogger, content writer, SEO specialist, sampai pemilik bisnis yang ingin mengembangkan bisnisnya dengan website.

Aku sendiri merasa perlu belajar SEO karena ingin mengembangkan blog ku agar lebih profesional.

 

Belajar SEO, Mulai Darimana?

Kalian bisa ikut webinar atau kursus gratis buat perkenalan. Kalau dirasa masih penasaran atau membutuhkan skill SEO, lebih baik mengambil kursus berbayar, karena ilmunya lebih komprehensif dan tertata. Tapi akan lebih bagus lagi kalau ada yang mentorin.


Dulu aku ingat ada kursus SEO dengan target menaikkan DA PA yang cukup populer di kalangan teman-teman blogger, biaya registrasinya gratis tapi wajib komitmen untuk menyelesaikan kursus sampai selesai. Kalau oleng, target tugas nggak tercapai atau nggak nyetor tugas, pasti dikeluarkan dari grup kelas. Menarik dan menantang, tapi sayang saat itu aku belum bisa ikut.


Sekarang pas sudah available, aku pengen serius belajar SEO. Aku sempat ikut kursus di beberapa platform. Berbayar. Namun kurang memuaskan, kursusnya cuma lihat video tapi pas praktek bingung. Nggak ada yang membimbing.


Kebingungan ku nggak terlalu lama karena di Oktober lalu, aku ketemu DailySEO ID punyanya Ilman Akbar. Nama Ilman Akbar cukup familiar, sebab aku sering ikut webinar gratis dengan beliau sebagai mentornya. Kebetulan saat itu DailySEO ID lagi buka kursus SEO fundamental batch 3. Aku tertarik. Ini kursus SEO yang ku cari-cari. Tapi pas lihat harganya. Dompet ku deg-degan.


Pertimbangan Ikut Kelas SEO Fundamental dari DailySEO

Pertama kalinya aku berniat ikut kursus dengan harga lumayan. Sempat ragu awalnya. Ini kalau aku ikut, harus beneran terjun dan menghasilkan nih. Aku emang suka ikut berbagai kursus, sampai suka nggak fokus. Rasanya kayak pengen menguasai semua skill, biar jadi orang yang serba bisa. Tapi sadar diri kalau itu nggak bisa, makanya pengen belajar SEO dulu.


Belajar SEO dengan ahlinya. Cuma di DailySEO ID.


Menurut ku beli ilmu yang sudah ‘masak’ dari mentornya langsung adalah salah satu investasi leher ke atas terbaik. Apalagi kita tahu track record beliau dalam menguasai keahlian tersebut. Insya Allah nggak akan rugi.


Ngepasnya saat itu karena aku sudah menyelesaikan pendidikan dan ada sisa tabungan. Aku pun menggunakannya untuk bergabung di kelas SEO Fundamental batch 3.


Sayangnya karena menunda-nunda buat daftar, aku malah nggak dapat diskon early bird yang potongannya bisa buat jatah pampers Hanan sebulan. Nyesel banget kemaren-kemaren nggak segera daftar. Huhuhu.


Cerita Setelah Kursus SEO Fundamental di DailySEO ID

Aku sangat merekomendasikan kelas ini buat kalian yang pengen belajar SEO. Kalian bisa menimbang sendiri kenapa kelas ini worth it with price setelah membaca cerita ku dibawah.

  • Durasi kursus selama 6 minggu dengan 6 kali pertemuan (asistensi via zoom satu minggu sekali). Nggak mengganggu rutinitas harian.

  • Materi mudah dipraktekkan dan dapat diaplikasikan pada website mana pun.  

  • Materinya mulai dari bikin website terus buat konten sampai cara agar website kita bisa menghasilkan.

  • Penyampaian materinya mudah dipahami dengan metode analogi yang dekat dengan keseharian kita. Memudahkan sekali buat pemula.

  • Flow kursusnya terstruktur, menggunakan WhatsApp Group (buat diskusi), Google Classroom (buat ngumpul tugas dan belajar materi) dan Zoom (buat asistensi/mentoring).

  • Ada tugas setiap minggu yang memaksa kita untuk menggali potensi dan keunikan dari blog yang akan kita bangun. Langkahnya mudah dipraktekkan dan ada sesi asistensi sebelum tugas dikumpulkan. Tugas tersebut bisa jadi portofolio kita juga loh.

  • Ada feedback dari asisten mentor. Ini bagian yang paling aku suka dan sejauh ini belum aku temui di kursus lain. Dari sini kita bisa tahu apa yang kurang dari tugas kita.

  • Ada sesi asistensinya sebagai bimbingan dalam menyelesaikan tugas. Di sesi asistensi juga kita bisa bebas berdiskusi terkait kesulitan selama mengerjakan tugas atau apapun isu mengenai SEO.


At least, secara keseluruhan kelasnya interaktif jadi nggak ada tuh kita cuma diem nonton materi tapi nggak paham isinya. 


Buat kalian yang pengen ikut kelas SEO Fundamental dari DailySEO ID

Pas banget lagi dibuka kelas untuk batch 4 di tanggal 17 Januari 2024 nanti. Biar nggak menyesal kayak aku karena ketinggalan diskon, kalian bisa langsung daftar pakai kode HELKADAILYSEO saat checkout, biar dapat potongan harga 1 juta rupiah dari harga normal 2,5 juta rupiah. Jangan lewatkan kesempatan ini yaaa. Sekian cerita dari alumni hehehe.


Oh iya buat yang masih ragu atau mau pikir-pikir lagi, kalian bisa kepoin disini buat tahu lebih detail terkait kelas yang akan datang.