Napak Tilas Perjalanan Ngeblog di Hari Blogger

Napak tilas perjalanan ngeblog di Hari Blogger Nasional, kebetulan beberapa hari yang lalu aku memutuskan untuk mengganti template blog ini agar terlihat lebih profesional. Ehm, maksudnya, aku membeli template berbayar *menyombong dengan gaya*. Para blogger pasti paham gimana rasanya setelah blog ganti template, ada banyak perubahan yang perlu diperbaiki dan ditata ulang sedemikian rupa. Persis kayak orang habis pindah rumah. Lha, emang iya, kan ini rumah virtual wkwk.

Karena udah terlanjur beli, mau nggak mau aku jadi harus ngubek-ngubek postingan lama dan menatanya lagi biar kalian lebih mudah menemukan tulisan lama ku dari berbagai genre itu. Capek? Pasti, tapi beruntungnya tulisan ku masih belum banyak-banyak banget jadi nggak makan waktu lama. Dari sini juga, aku jadi lebih mengenal sebagian besar isi postingan ku dan coba mengerucutkannya menjadi beberapa fokus pembahasan. Hm, semoga saja langkah ini bisa membawa niche blog ku jadi lebih terarah.



Perjalanan Ngeblog


Seperti yang pernah ku ceritakan di postingan Helka’s Blog Journey, aku udah ngeblog dari tahun 2014. Tapi ya gitu, tulisan ku masih gegalauan masalah cinta. Nggak layak publish. Aku pun harus memberangus semua tulisan sampai nggak tersisa, lalu blog ini ku biarkan terbengkalai begitu saja. Persis kayak orang nggak bertanggung jawab.


Beberapa tahun kemudian, aku termotivasi lagi buat ngeblog gara-gara trigger, "jadi blogger bisa menghasilkan cuan". Saat itu aku nggak mikir sama sekali bagaimana effort seorang blogger sampai bisa menghasilkan cuan, yang ku pikirin itu cuma cuannya. Mana pas banget lagi pengangguran, butuh duit kan, semakin lah keinginan ngeblog itu menggebu-gebu.


Sampai akhirnya aku terjun langsung ke dunia blogger sesungguhnya, ternyata tidak semudah yang dibayangkan huhuhu. Banyak hal yang harus dipelajari sampai tulisan ku layak dibaca orang dan syukur syukur bisa masuk page one. Apalagi kalau bisa adsense, menang lomba blog atau syarat yang diminta klien masuk di blog kita, kan alhamdulillah cuan.


Yap, disitulah beberapa sumber cuan dari blogger. Jadi jangan dikira, blogger nulis doang terus tiba-tiba ada duit masuk rekening. Nyatanya, butuh effort dan waktu lebih untuk bisa sampai ke titik itu.



Pencapaian Selama Ngeblog


Meskipun aku masih blogger ecek-ecek, yang kalo ngeblog nunggu mood dan ada maunya aja, alhamdulillah aku turut kebagian ngerasain manisnya hasil dari dunia blog ini. Apa aja itu?


  1. Pernah menang lomba blog

Menang Lomba idvia.com

Yep, aku pernah menang lomba. Baru pertama kali dan masih satu-satunya.

Itu aja udah seneng banget. Ternyata gini ya, rasanya menang lomba. Ternyata meskipun aku tinggal di kota kecil Kalimantan, aku tetap punya kesempatan untuk menang.

Selain itu aku juga pernah dapat merchandise dari beberapa event blog challenge.


Merchandise Menang Challenge Menulis Tentang Beauty

Baju dari Challenge BPN Ramadan 2019


Aaaa, lucu lucu dan eksklusif sekalii, bukan? Apalagi pas kurirnya ngantar paket, aku berasa kayak dikasih kejutan. Hiks, moodbooster ku banget ini kalo lagi stres:')


  1. Punya komunitas blogger

Dari jaman sekolah, aku pengen banget punya komunitas. Di kota ku, juga ada beberapa komunitas, tapi nggak sesuai kemampuan. Aku kan sukanya rebahan, sedangkan mereka sering meet up dan berkegiatan.

Beda cerita kalo jadi blogger. Blogger tetap bisa punya komunitas, meskipun stay di rumah dan berasal dari mana aja, kalian tetap bisa ikutan. Syaratnya cukup internet & media telekomunikasi, entah itu laptop atau gadget. Sisanya ngikut peraturan dari komunitas yang ada, kalo oke, langsung join. Kegiatan blogger pun kebanyakan virtual, tapi yang tatap muka juga ada. Lebih seru malah.

Serunya punya komunitas itu, selain jaringan pertemanan meluas, ilmu dan update seputar dunia blogger juga nggak ketinggalan. Info seputar job ngeblog pun kadang tahu dari sini, definisi sesungguhnya dari banyak teman banyak rezeki lah pokoknya.


  1. Kerjasama dengan brand

Ini nih, yang aku masih nggak nyangka. Ternyata bisa ya, aku yang orang biasa ini kerjasama dengan brand terkenal. Bener kata Mbak Shintaries melalui postingan instagramnya,

"Feel free untuk join dan menulis apa yang kamu suka. Jangan biarkan orang-orang menyetir apa yang harus kamu tulis. Karena kamu nggak tau, blog bisa membawa mu kemana."

Can relate sekali. Dan setelah hari itu, aku jadi berusaha untuk berbenah dan meningkatkan kualitas blog ku. Meskipun nggak punya banyak waktu juga, tapi semoga perubahan dari usaha kecil ini bisa konsisten sehingga bisa memicu datangnya kejutan-kejutan lain yang nggak pernah aku duga.



Aku dan Blog


Aku ingin berterima kasih pada kamu, diri ku sendiri. Karena meskipun jalannya berliku dalam menyelami dunia blog, kamu tetap nggak menyerah. Bagi ku blog udah kayak rumah, sejauh apapun aku pergi, pasti aku selalu pulang kesini. Nggak peduli sebanyak apapun hobi atau kegiatan lain yang menyita perhatian ku, tetap ujung-ujungnya kangen nulis di blog lagi.


Aku senang sama euforia deg-degannya nunggu pengumuman menang lomba, aku senang ketika ada email/DM yang masuk ngajakin kerjasama. Pas lagi bosan nulis atau stress sama hal lain, kalo ada something new yang tiba-tiba hadir gitu kan rasanya jadi kayak ada oase di tengah gurun. Menyegarkan. Hiks, apaansi ini.


Pokoknya keberuntungan itu bisa diciptakan, asal ada kesempatan yang bertemu dengan kesiapan. Aku pernah juga ada di posisi dimana kesempatan ada tapi akunya nggak siap. Ya nggak bisa maksain juga. Endingnya nggak tercipta deh, momen yang seharusnya bisa jadi peluang keberuntungan ku huhuhu.


Dan terakhir, Selamat Hari Blogger Nasional untuk semua Blogger dimana pun kalian berada. Semangat terus agar bertumbuh jadi lebih baik dari kemarin dan nikmati aja setiap prosesnya. Oh, iya hari ini juga, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, jadi Selamat Hari Sumpah Pemuda semuaaa.


Cheers.

Review Halwey Kaizen Beauty Kit

Hola, kembali dengan segmen beauty setelah sekian lama nggak menulis tentang review produk kecantikan. Kali ini aku mau review salah satu produk dari Halwey yang baru launching beberapa bulan lalu. Ada yang tau apa? Yap, Halwey Kaizen Beauty Kit.

dok. pribadi

Jadi produk Halwey ini dibuat dalam bentuk starter kit buat pemula atau buat yang mau cobain skincare Halwey bisa dimulai dari beli kaizen beauty kit ini dulu. Isinya ada 4 produk yaitu Halwey Micellar Cleansing Water, Halwey Zaitun Bubble Facial Foam, Halwey Hydrating Toner Hya Mist, dan Halwey 4 in 1 Natural Fresh Mask.


Kesan pertama pas aku liat produknya, terutama kemasannya kayak fresh and cute gitu. Dengan warna dasar dominan putih dan pink membuat kaizen beauty kit ini tampak semakin girly. Selain itu 4 produk ini juga dijadikan satu dalam kemasan kotak menambah kesan simpel dan eksklusif.


Meskipun aku sempat berharap semoga aja nanti beauty kit dari Halwey ini bisa dikemas dalam kemasan pouch. Kan lumayan tuh, pouchnya bisa di-reuse buat nyimpan barang kecil punya kita. Hehehe.


Oke, kita lanjut ke review setiap produknya setelah pemakaian 4 minggu. Oh iya, sebelumnya aku mau ngasih tau dulu kalo kulit ku termasuk jenis kulit normal cenderung kering.



Halwey Micellar Cleansing Water



Si micellar water ini biasa ku gunakan pada step pertama dalam rangkaian skincare rutin ku sebagai tahap awal dari double cleansing.


Di dalamnya terkandung niacinamide yang mampu membuat wajah tampak bening serta mampu atasi kulit sensitif berjerawat. Tapi karena kulit ku bukan termasuk tipe kulit sensitif berjerawat, jadi nggak banyak perbedaan yang bisa ku rasakan. Namun kemampuannya dalam mengangkat kotoran di wajah patut diacungi jempol, bahkan pada kulit ku yang seharian hanya stay di rumah (nggak terkontaminasi debu/polusi jalanan) saja hasilnya seperti ini.



Mantap nggak tuh?


Aku cuma kurang suka sama tutup kemasannya mode spray gini, rada susah di apply ke muka atau kapas. Kalo mencetnya nggak pas, isi micellar waternya jadi keluar banyak dan belepotan. Kan mubazir huhu. 



Halwey Zaitun Bubble Facial Foam



Facial foam favorit kuuu. Bener-bener sejatuh cinta itu sama semua aspek yang ada di facial foam ini. Mulai dari packagingnya yang berupa botol pump, pemakaiannya jadi bisa disesuaikan, tanpa takut keluar banyak. Hehe dasar si hemat.


Sesuai namanya, facial foam ini berwujud bubble yang begitu di apply ke muka feel dari minyak zaitunnya berasa banget. Aku suka sama efek setelah pemakaiannya yang nggak membuat kulit muka ku ketarik, tapi memberikan kelembaban.


Dan lagi kandungan dalam facial foam ini ada niacinamide-nya yang mampu mencerahkan warna kulit dan glutathione yang dapat mempertahankan warna cerah pada kulit lebih lama setelah pemakaian. Aroma dari facial foam ini juga soft, nggak terlalu wangi. Pokoknya sukaaaak…



Halwey Hydrating Toner Hya Mist



Abis pakai facial foam, aku lanjut pakai toner. Dan toner ini tuh teksturnya ringan kayak air yang mampu menghidrasi kekeringan di kulit wajah ku, wanginya juga soft dan ada aroma mawarnya. Enak banget dimuka, cepat meresap.


Pas aku cek kandungannya ada citric acid yang membuat kulit bersinar hingga ke tingkat tercerah kulit, selain itu ada juga glutathione & rosa canina extract yang mempertahankan kulit cerah dalam waktu lebih lama. Hm, pantesan ya ada aroma mawarnya ternyata ada si rosa canina extract.


Overall aku suka dan cocok sama toner ini. Hanya saja lagi-lagi aku kurang suka sama kemasannya, karena mirip banget sama si micellar water. Saran ku, jangan pernah meletakkan 2 benda ini secara berdampingan supaya nggak keliru.



Halwey 4 in 1 Natural Fresh Mask



Masker andalan ku nih, teksturnya yang clay dan mudah di apply ke muka bikin nyaman banget meskipun aku pecinta masker peel off. Oiya, masker ini juga mudah dibilas.


Wanginya juga light tapi cenderung kayak ada aroma herbal, aroma herbalnya tipis aja sih jadi nggak mengganggu buat yang nggak suka wangi-wangian herbal.


Biasanya aku pakai masker ini sesudah cuci muka dan sebelum pakai toner. Efek setelah pemakaian, kulit ku berasa lebih kencang dan percaya nggak percaya kulit ku jadi tambah cerah. Padahal aku jarang maskeran, paling rajin seminggu sekali. Tapi masker ini tetap memberikan manfaat terbaik. Jarang aja gitu hasilnya, apalagi kalo rajin ya wkwk


Ternyata efek mencerahkan dari masker ini karena oryza sativa yang berguna untuk mencerahkan kembali kulit kusam bahkan sejak pemakaian pertama. Ckck, pantesan ya..



Kesimpulan


Dan tibalah kita pada penghujung tulisan, overall aku cocok dan nyaman pakai semua produk dalam kaizen kit ini. Karena ya sesuai dengan kondisi kulit ku, meskipun ada beberapa aspek yang aku kurang suka tapi masih bisa ditoleransi lah sama segudang manfaatnya.


Repurchase? Iya dong, it will be my beauty bestie penolong dari kekusaman. Harganya juga ramah di kantong untuk ukuran skincare kit.


Sekian review kali ini, sampai ketemu di beauty review selanjutnyaaaaaa.

Review Body Care Scarlett Whitening

 


Udah dari lama penasaran sama temen ku yang selalu keliatan fresh dan wangi, sampai akupun nanya, "pake parfum apa, sih? Wangi banget.."


"Eh, engga kok, ini cuma pakai body lotionnya Scarlett."


Penasaran, akhirnya dicobain juga dan sekalian lah langsung pakai serangkaian produk body carenya Scarlett. Apa aja item yang ku pakai? Mari kita simak!



Scarlett Body Scrub Romansa


Step pertama dalam rangkaian perawatan kulit, aku pakai scrub dulu. Aku pakai yang varian Romansa, warna jarnya dominan putih dan pink, serta bunga-bunga yang menambah kesan girly. Cute, deh.



Scrub dari Scarlett ini dikemas dalam kemasan jar dan disegel aluminium foil, jadi pas pertama buka tutupnya, isinya nggak meleber kemana-mana, semua karena segel dari aluminium foil ini. Dan begitu dibuka, hmmmm.. semerbak aroma bunga langsung menyeruak keluar. Segerrr banget.


Body scrub Scarlett ini juga bertekstur creamy dengan buliran scrub halus yang nggak bikin sakit atau iritasi saat diaplikasikan ke kulit.  Tapi namanya scrubbing kan kulit digosok yah, apalagi teksturnya yang agak thick. Aku perlu cukup effort buat gosoknya dan pasti akan menimbulkan kemerahan. It's normal kok dan nggak lama juga, yang penting efek setelahnya kulit ku jadi makin lembut dan cerah.



Eits, jangan lupa untuk diamkan dulu 2-3 menit setelah diaplikasikan ke kulit ya, untuk hasil scrubbing yang maksimal.




Scarlett Brightening Shower Scrub Pomegrante



Selesai scrubbing enaknya langsung mandi, di step ini aku pakai shower scrub Scarlett varian Pomegrante. Itu loh, yang warnanya ungu dengan butiran scrub biru & merah. Butiran scrubnya ini yang bantu memaksimalkan saat mandi. Hm, ngeliat si pomegrante, sekilas ngingetin aku sama buah naga. Hehe.




Aku paling suka sama wanginya yang manis dan segar. Moodbooster ku ini, apalagi abis capek pulang kerja, terus mandi pakai shower scrub Scarlett. Mood banget pokoknya.




Scarlett Fragrance Brightening Body Lotion Jolly



Step terakhir dari rangkaian perawatan, kali ini aku pakai body lotion Scarlett varian Jolly. Si Jolly ini warnanya peach dengan kemasan botol pump. Praktis juga buat dibawa, aku biasanya bawa ke kantor buat jaga-jaga biar kulit nggak kering. Nggak perlu takut ketumpahan saat didalam tas, karena botolnya udah dilengkapi pengaman lock-unlock. Aman, deh.



Aku suka sama teksturnya yang mudah meresap dan nggak lengket saat diaplikasikan ke kulit. Selain itu wanginya juga bikin jatuh cinta, kayak wangi parfum. Ini nih, yang bikin aku penasaran dari kemaren. Dan ternyata varian Jolly yang ku pakai ini wanginya seperti Yves Saint Laurent Black Opium Eau De Parfume. Eh, parfum apaan tuh?


Jadi itu tuh, parfum mahal. Harganya jutaan. Tapi Scarlett baik banget, udah meramu formula body lotion yang sehat buat kulit dengan wangi parfum mewah. Kedua kombinasi itu bisa kita nikmati hanya dengan harga 75 ribu aja. Paket lengkap emang si body lotion Scarlett ini. 


Aku biasa pakai body lotion ini setiap pagi dan malam hari. Tapi kalo pengen biar lebih pede dan berasa pakai parfum mahal, aku akan lebih rajin mengaplikasikannya. Hehe lotion penolong rasa percaya diri.


Selain itu, lotion Scarlett ini juga mampu mencerahkan hanya dalam satu kali pemakaian. Nggak percaya? lihat ini.



Lumayan lebih cerah dan terlihat lebih halus, kan? Tapi ini nggak mencerahkan secara permanen juga sih, kalau cuma sekali pakai. Kalau mau cerah yang paripurna, wajib rutin menggunakan produk body carenya yaaaa.



Kesimpulan dan Kesan Setelah 1 Minggu Pemakaian


Selama 1 minggu, aku coba rutin menggunakan ketiga produk Scarlett diatas. Hasilnya mencengangkan?!!



Pemakaian 1 minggu aja mampu membuat kulit ku lebih cerah, apalagi kalo jadi produk andalan body care sehari-hari. Selain itu yang aku rasakan juga, kulit ku jadi lebih lembut dan halus. Aku juga ngerasa lebih fresh. Mana semua produknya wangi-wangi lagi. Nagih, jadi pengen coba varian produk lainnya. 


If you ask me, repurchase? I said yes!


Efek setelah pemakaian yang aku rasakan itu nggak lain karena ketiga produk diatas mengandung glutathione, Vit. E, niacinamide, dan kojic acid yang mampu mencerahkan, melembabkan dan menutrisi kulit. Selain itu semua produk Scarlett dipastikan aman yaaa karena sudah terdaftar di BPOM dan selama proses pengujiannya no animal tested.



Harga & Info Pemesanan Produk


Dengan segala manfaat yang segudang, harga Scarlett masih aman di kantong. Kalau beli satuan, cuma 75 ribu. Iya, semua produk body carenya cuma 75 ribu. Bebas pilih.


Malah akan lebih terjangkau lagi, kalo beli paket hemat yang isinya 5 item, cuma 300 ribu aja loh. Udah pakai box ekslusif Scarlett itu, cocok banget buat jadi self reward buat diri sendiri atau kado buat orang lain.


Pengemasannya juga rapi, dibalut bubble wrap dan ekstra bubble wrap pada tutup kemasan botol untuk mencegah hal-hal yang nggak diinginkan selama di perjalanan terjadi. Jadi, produknya bisa dipastikan aman sampai ke rumah kalian.


Buat kalian yang kepo-kepo sama produk lainnya dan masih pilih-pilih enaknya pesan produk Scarlett dimana, bisa cek instagram official Scarlett (@scarlett_whitening) yaaa buat info lebih lengkapnya.


Sekian review produk dari aku, semoga membantu^^

Pengalaman Pertama Kali Vaksin Covid-19


Beberapa hari yang lalu aku baru aja melaksanakan vaksin untuk dosis pertama. Gimana rasanya setelah divaksin? Simak cerita ku yuk…

Alasan mau vaksin

Sudah dari lama dunia diresahkan dengan adanya covid-19 ini, termasuk aku yang emang dari awal covid masuk Indonesia nggak pernah merasakan WFH, padahal bukan pekerjaan yang menuntut pelayanan tatap muka. Eh tapi pelayanan tatap muka aja pindah ke digital ya. Hahaha.


Oleh karena itu, bisa-bisa diri sendiri saja dalam memproteksi diri dengan selalu menerapkan prokes. Lalu setelah adanya vaksinasi, aku tentu nggak melewatkan kesempatan ini dong. Mumpung masih gratis hehehe.



Pentingnya vaksin

Dikutip dari alodokter.com, vaksinasi sendiri bertujuan untuk membuat sistem kekebalan tubuh seseorang mampu mengenali dan dengan cepat melawan bakteri atau virus penyebab infeksi. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19 adalah menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat virus ini. Meskipun tidak 100% bisa melindungi seseorang dari infeksi virus Corona, vaksin ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi akibat COVID-19.


Jadi, jangan ragu buat vaksin yaaaaaa.



Dimana vaksin?

Kemaren aku ikut vaksin yang diselenggarakan Polres Tabalong dalam rangka Hari Bhayangkara di Gedung Sarabakawa.


Pesertanya banyak banget, karena khusus buat masyarakat umum juga. Aku yang ngerasa udah datang pagi aja, pas sampai sana berasa kayak telat sejam. Untung semua peserta dapat dikoordinir dengan baik dan tetap menerapkan prokes meskipun ada drama nomor antrian.



Detik-detik sebelum vaksin

Pertama kali datang, aku ngambil nomor antrian dulu. Kemudian ngisi formulir screening yang disediakan petugas. Setelah itu, antri lagi sampai nomor antrian ku dipanggil untuk mendata kembali identitas dan memeriksa formulir screening yang sudah diisi.


Lalu, tensi darah ku dicek sama petugas kesehatan, hasilnya tekanan darah ku cukup rendah. Hm, efek tidur lambat tadi malam nih hehe.


Karena tensi darah ku normal cenderung rendah, jadi nggak masalah. Aku diizinkan vaksin. Inilah detik-detik menegangkannya…


Oiya, saran ku buat yang mau vaksin, usahakan pakai baju longgar atau baju yang sekiranya bisa memudahkan kalian buat membuka lengan untuk disuntik nanti ya. Berhubung aku cewek berhijab, maka aku masuk bilik khusus dengan petugas kesehatan yang cewek pula. Jadi nggak perlu takut kelihatan aurat.


Dan begitu proses vaksin berjalan, nggak sampai semenit loh. Percaya deh. Lebih lama nunggu antrian daripada disuntik vaksinnya wkwk. Btw, buat yang nanya vaksin yang disuntikkan ke aku apa, ini sinovac yah.



Efek setelah vaksin

Setelah melewati antrian dan proses lain yang cukup panjang, akhirnya aku resmi divaksin dosis pertama. Yeay!

 

Lalu, gimana rasanya setelah vaksin?


Alhamdulillah aku nggak merasakan efek samping yang aneh dan mengganggu aktivitas, cuma ngerasa ngantuk & lapar aja. Ngantuknya pun bukan ngantuk yang bikin sempoyongan juga. Masih bisa dikuasai lah ya ngantuknya.


Yang nggak bisa aku kuasai cuma rasa lapar. Iya. Nggak tahu kenapa, efek rasa lapar yang muncul di aku kayak laparrr banget. Sedangkan sama teman ku (yang lebih dulu vaksin), mereka nggak merasa lapar. Malah ngantuknya yang lebih berasa. Hm, mungkin efek vaksin ini beda-beda setiap orang. Tapi sejauh ini, aku belum ada dengar ada efek serius dari orang-orang sekitar ku yang sudah vaksin. Ih, jangan sampai deh ya..


So, segitu dulu aja cerita ku dalam mendapatkan vaksin dosis pertama. Bagaimana dengan cerita kalian saat pertama kali vaksin? Apa efek setelahnya yang kalian rasakan? Mari bercerita di kolom komentar ya.

Pin Your Target



Setelah menyelesaikan tantangan menulis di bulan Ramadhan, aku belum ada nulis lagi nih. Masih menikmati waktu lebaran ceritanya.

Tapi semakin kesini aku semakin terlena dan dilema, ya kalau balik hiatus nulis lagi rasanya sayang aja sama momen, ide & hasil overthinking ku yang nggak ditumpahkan. Menguap gitu aja, nggak jadi apa-apa. Kalau tetep mau nulis juga, kadang masih suka mager hehe.


Namun belajar dari blog challenge kemaren, dimana aku berhasil melewati tantangan satu bulan penuh menulis blog, aku bisa selesai diluar dugaan ku. Bayangin aja, one day one post ditengah kesibukan yang tak lagi selengang tahun lalu. Semua ini karena tekad dan target yang sudah ku tetapkan di awal. 


Bahkan aku sampai menulis target tersebut di depan tempat tidur, dimana setiap aku rebahan dan baru bangun tidur pasti melihat tulisan tersebut. Dan hal itu ternyata work di aku. Aku jadi kayak diingetin kalau ada sesuatu yang harus diselesaikan. Makanya setiap ada waktu luang, aku pasti nyicil tulisan. Kalau udah kelar, baru deh, drakor time hehehe.


Poinnya adalah dengan menetapkan target, kita bisa memfokuskan energi pada hal-hal yang ingin diselesaikan. Jadi energi nggak terbuang percuma, kayak bacain komen netizen di postingan yang lagi viral misalnya. Wkwkwkwkwk.


Selain itu, aku merasa efek rajin nulis membuat jadi lebih kenal sama diri sendiri. Hal-hal yang biasanya terlewat, begitu ku tuliskan bikin aku jadi sadar. Oh, ternyata aku pernah juga ya melalui momen ini. Oh, ternyata gini ya maksudnya. Dan segala hal lain yang baru aku sadari setelah menulis dan menelusuri lagi kisahnya dengan lebih mindful. Bisa dibilang menulis mampu membuat ku tetap waras.


Dan aku merasa kebiasaan ini harus aku teruskan, jangan sebatas selama blog challenge berlangsung. Untuk itu aku coba mengikuti polanya dengan menetapkan target dan menguatkan tekad. Sama seperti yang ku ceritakan di awal. Semoga aja, aku bisa istiqomah ya guys.


Mengingat target ini nggak seketat challenge yang harus one day one post, aku meringankannya dengan metode satu minggu satu cerita. Sebenernya udah ada komunitas penunjang yang sejalan dengan target ku ini sih, tapi aku masih belum siap gabung. Takut mental ku breakdance breakdown, ngeliat pencapaian rekan blogger yang udah pada grow up, sementara blog ku masih gini-gini aja. Blog ku insekyur huhu.


Jadi, aku coba saja dulu membangun ekosistem menulis pada blog ini supaya nggak insekyur lagi dengan pencapaian blogger lain, meskipun baru langkah kecil yang bisa ku lakukan. 


So, bagaimana dengan kamu? Sudah kah menyusun target untuk mencapai goals?

Kesan Blog Challenge 2021



Akhirnya sampai juga di postingan terakhir dari BPN Ramadan 30 Day Challenge. Aku bangga sama diri ku sendiri yang mampu menulis sampai di hari terakhir tantangan.

Rasanya seperti menaklukan diri sendiri. Karena yang aku tantang bukan hanya konsistensi dalam menulis blog, tapi juga diri sendiri dalam memanajemen waktu ditengah kesibukan yang semakin bertambah. Nggak seperti blog challenge di tahun sebelumnya yang kerjaan dan jadwal kuliah ku masih bisa santuy santuy bae. Huhu.


Baru tahun ini, aku pernah sampai merasa ingin menyerah ditengah jalan. Tepatnya pada hari ke 16, disitu aku mulai oleng. Sampai pada hari ke 20, aku seperti tidak mampu menguasai diri lagi. Ingin ku sudahi saja semua ini.


Tapi begitu aku melihat target jadwal menulis yang ku buat awal ramadhan lalu dan ku tempel di dinding kamar. Aku jadi teringat kembali akan target yang ingin ku capai, teringat lagi akan perasaan puas ketika mampu menyelesaikan tantangan di tahun sebelumnya dan teringat lagi dengan rasa syukur ketika dapat hadiah dari ngeblog. Aku rindu akan semua itu.


Maka saat itu juga, ku sudahi segala keluhan, ku ambil laptop dan mulai mengetik tulisan sesuai tema. Aku mengejar ketertinggalan ku. Bahkan di sela-sela waktu luang, aku mengedit foto untuk setiap postingan. Hanya berupa gambar bertuliskan judul aja sih, bukan gambar yang mewakili visual setiap postingan. Itu sudah termasuk cukup.


And now, here it is!


Di postingan hari ke 30, aku menaklukannya. Aku membuktikan bahwa ternyata aku bisa, aku mampu ketika aku mau. Semoga tulisan ini, tantangan ini menjadi pengingat kalo aku bisa lebih dari apa yang ku bayangkan. Benar sekali kata-kata motivasi dalam bisnis bahwa tak peduli apapun hasilnya yang terpenting mencobalah dulu.


Dan terima kasih kepada Blogger Perempuan yang sudah memfasilitasi produktivitas menulis para blogger melalui kegiatan ini. Semoga tahun depan ada kegiatan seperti ini lagi dengan hadiah yang lebih banyak biar semua bisa kebagian hehehe. Juga semoga tahun depan sudah tanpa covid-19, yah minimal sudah ada teknologi atau apapun yang mampu meredam dampak yang sudah ditimbulkan dari covid-19. Aamiin.


Harapan terbesar ku (yang selalu ku ulang-ulang setiap ada challenge heheh) adalah terus konsisten menulis. Agar tulisan ku di blog ini tidak hanya ramai ketika ada challenge saja, tapi juga di hari biasa hehehe. Sampai bertemu lagi nanti.


Dan aku ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H, semoga ramadhan tahun ini memberi berkah untuk kita semua.


Babay.

Persiapan Menuju Lebaran


Aku bersyukur. H-1 sebelum lebaran, kantor ku mengeluarkan memo untuk cuti bersama. Artinya aku bisa menyiapkan beberapa keperluan untuk lebaran nanti. Hihihi.


Bicara soal persiapan, sejauh ini fokus ku paling banyak ke persiapan kue lebaran. Dimulai dari 2 minggu sebelum lebaran, aku sudah memesan beberapa kue kering dari teman ku dan peyek kacang dalam jumlah yang banyak. Karena orang tua ku suka sekali peyek kacang. Semua masih berjalan mulus.


Lalu drama terjadi menjelang H-3 lebaran, saat mamak bilang pengen kue semprong buatan rumahan. Aku langsung menghubungi teman ku yang mamanya memang berjualan kue tersebut, tapi mereka sudah close order. Disitu aku sudah kepikiran pengen beli egg roll di minimarket aja, rasanya hampir mirip dengan semprong. Sayangnya mama nggak mau dan kekeuh pengen semprong buatan rumahan.


Karena aku anak berbakti (cielahh), aku coba nyari di grup jual beli makanan kota ku di facebook. Ada nemu nih, tapi lokasinya jauh kali dari rumah ku. Aku coba tanya-tanya dulu, ternyata si penjual mau ada pengantaran ke lokasi dekat rumah ku. Aku langsung pesan dong. Disitu transaksi sudah disepakati antara kedua belah pihak.


Besoknya, si penjual tiba-tiba kayak ogah-ogahan gitu melayani chat ku yang cuma nanya, "jam berapa mau diantarnya, mba?"


Aku hanya memastikan, biar orang rumah bisa standby nungguin kuenya. Setelah aku tanya begitu, si penjual malah bilang gini, "maaf ya mba, nggak bisa bawa banyak. Nanti kalo ada sisanya baru saya antarkan."


What the????


Dari situ perasaan ku udah mulai nggak enak. Ini orang serius mau jualan nggak sih?


Bukannya apa ya, seharusnya kalo dia mau ada fokus pengantaran ke suatu lokasi. Dia pasti udah tahu dong, kapasitas yang bisa dia bawa berapa dan buat siapa saja. Ini kenapa aku yang harus nunggu sisanya? Apakah pesanan ku bukan prioritas? Lah terus kenapa kemarin mau sepakat sama pesanan ku?!


Aku mulai kesal, ditambah lagi dengan adik ku yang ngechat dan mulai kesal juga gara-gara ku suruh nungguin depan gang rumah biar si penjual nggak kesusahan nyari rumah ku. Itu pun aku sambil terus ngechat si penjual, apakah aku kebagian kue semprongnya atau nggak.


Beberapa jam kemudian, baru chat ku dibalas si penjual, "kuenya habis mba, maaf baru ngabarin tadi hpnya lagi low."


Fix sekarang aku jadi korban PHP seller nggak profesional. Terlepas dari semua kejadian diluar kendali (seperti baterai hp low), poin yang bikin aku kesal itu saat si penjual nggak bisa memberi kepastian tentang barang yang dia jual.


Masa dia nggak bisa memperkirakan sih, jumlah pesanan yang dia bawa sama yang mau diantarkan? Seharusnya saat dia ngerasa overload sama barang yang mau dibawa, saat itu juga dia bisa menolak orderan ku. Bukannya malah bikin orang berharap dan nungguin. Kalo aku tau, aku nggak kebagian dari awal kan aku bisa cari yang lain.


Tapi dari semua yang terjadi, aku jadi dapat hikmah kalo mau kue lebaran dengan jenis tertentu emang paling aman pesan dari jauh-jauh hari. Kalo perlu dari awal ramadhan, biar kejadian kayak gini nggak terulang lagi sama aku atau kalian. Apalagi menjelang H-1 lebaran biasanya toko udah mulai tutup dan pasar juga bisa jadi sangat padat. Daripada hal-hal nggak diinginkan terjadi, mending cari aman. Sekian cerita drama sebelum lebaran.


Momen Lebaran Paling Berkesan



Jika ditanya, momen saat kapan yang paling membuat ku terkesan. Aku akan menjawab, yaitu saat seluruh keluarga lengkap berkumpul.

Sebagai anak rumahan yang sehari-harinya hampir nggak pernah jauh dari keluarga membuat ku punya suatu keterikatan, yang mana kalo ada momen kumpul keluarga nggak ada si A, si B atau si C rasanya kayak ada yang kurang.


Tapi semakin aku besar, orang-orang yang berkumpul nggak akan sama lagi. Ada yang sudah berpulang, ada yang merantau atau ada yang disibukkan dengan urusan lain.


Aku memang belum pernah merasakan rasanya berjauhan dari orang tua dan keluarga. Tapi membayangkannya saja seperti membuat ku sesak. Tidak ada ketenangan dalam rindu, yang ada hanya coba terus menenangkan diri sambil berkata, "semua akan baik-baik saja".


Aku pernah menyaksikan orang-orang yang nggak bisa mudik karena terhalang pekerjaan dan terpaksa berlebaran di kota orang. Itu sebelum pandemi. Apalagi sekarang, sesudah pandemi yang memakan waktu hampir 2 tahun bersemayam di bumi. Ada semakin banyak orang yang tak bisa menghabiskan waktu bersama keluarga besarnya.


Semoga orang-orang yang berada di posisi tersebut selalu diberi ketegaran dan bisa terbantu dengan teknologi yang semakin berkembang.


Sekarang aku mengerti, momen berkesan itu diciptakan dengan mensyukuri detik-detik yang dihabiskan bersama dan selalu menghargai keberadaan hal-hal kecil. Ketika kita mampu melakukan itu, maka saat semua tak lagi sama, tidak ada rasa penyesalan didalamnya.

Kue Lebaran Favorit



Sebenarnya dalam keluarga ku nggak punya spesifikasi untuk kue lebaran favorit. Kue apa aja dimakan, karena pada dasarnya emang pemakan segala. Hohohohoho.


Tapi ada satu kue lebaran yang entah kenapa selalu ada di setiap lebaran keluarga ku. Bukan karena suka sampai adiktif menjadikannya ada di setiap tahun. Rasanya lebih ke ini-kue-paling-mudah-dibuat. No oven dan no mixer. Cocok banget buat yang baru belajar masak hehe. Rasa kuenya juga nggak mengecewakan asal kalian pas aja menakar bahan dan bumbunya.


Dari tadi ngomong ngalor-ngidul tentang kue, jadi kue apa sih yang sebenarnya aku omongin?


Dia adalaaaah STIK BAWANG !!!!


Stik bawang ini cara bikinnya mudah banget. Nggak perlu pakai oven, tapi rasanya tetep endeus. Porsi bumbunya aja yang dibanyakin. Gitu sih dalam resep keluarga ku yang resepnya cuma berdasarkan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya.


Jadi nih ya, kalo tahun ini dirasa tekstur kuenya agak keras maka tahun depan diperbaiki lagi resepnya. Gitu aja terus. Tapi meskipun rasa dan teksturnya enak-ngga enak, stik bawangnya pasti tetap habis kok.


Mau dibuang juga sayang, soalnya tahu proses membuat kue ini cukup panjang meskipun bahan dan cara membuatnya mudah. Menurut ku, proses terpanjang dalam membuat stik bawang ini ada pada saat kita menggiling stiknya menjadi lembaran tipis, kemudian memotong lagi lembaran tipis tersebut menjadi bentuk stik. Kalo bikinnya sedikit sih, masih mending. Tapi kalo banyak dan dikerjain sendiri, bisa makan waktu sampai seharian. Capek cuy.


Tapi berbeda dengan tahun ini, aku udah nggak sempat lagi bikin stik bawang karena kesibukan yang semakin bertambah. Alhasil tahun ini beli deh, syukur-syukur ada yang ngasih hampers lebaran yang isinya kue stik hehehe.


Sekian dulu cerita singkat ku tentang kue lebaran yang ada di keluarga ku. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.

Ngabuburit Ala Helka



Selalu ada banyak kegiatan sambil menunggu waktu berbuka puasa. Apalagi jam kerja selama bulan ramadan jadi sedikit singkat, aku jadi punya lebih banyak waktu untuk melakukan beberapa kegiatan di bawah ini. Apa aja itu? Cekidot!


  1. Berburu takjil

Sepanjang perjalanan dari kantor menuju rumah, banyak ku temui orang berjualan takjil. Bahkan di depan rumah, yang biasa nggak jualan tiba-tiba jadi penjual takjil dadakan. Aku juga melewati pasar ramadhan, notabene-nya lebih banyak orang berjualan takjil dan lauk pauk disini. Pokoknya ngga pernah kehabisan pilihan deh kalo nyari takjil selama bulan ramadhan.


  1. Olahraga

Meskipun masih cukup jarang ku lakukan, karena pas sore aku udah meleyot duluan. Bahkan sebelum tetesan keringat keluar wkwk. Tapi kalo lihat badan mulai terasa lebar, semangat akan olahraga pasti kembali memancar. Jadi ya ku sempatkan aja, paling nggak 5 menit. Di channel olahraga kesayangan ku (Eh Olahraga Yuk), banyak pilihan olahraga dibawah 10 menit yang tetap bikin badan berkontraksi dan berkeringat.


  1. Melakukan hobi

Yap, seperti yang sudah ku jelaskan di beberapa postingan sebelumnya tentang hobi dan kegiatan ku dalam mengisi waktu luang. Hobi yang tidak lain dan tidak bukan ialah membaca buku atau merajut. 


  1. Memasak menu untuk berbuka

Kalo lagi punya selera beda sama yang dimasak mama di rumah, aku akan masak sendiri. Masakan ala ala diet biar rendah kalori. Soalnya kalo masakan ala mama cenderung tinggi kalori, tapi rasanya enak. Gimana dong, aku dilema. Ya, pokoknya gitu aku akan masak sendiri kalo lagi rajin dan bahannya ada.


Hehe segitu aja kegiatan yang biasa aku lakukan sambil menunggu waktu berbuka. Hampir semuanya nggak jauh-jauh dari hobi ku sendiri. Memang yah, ngejalanin hobi itu bisa bikin kita sampai lupa waktu. Nggak berasa, udah mau buka aja. Apalagi kalo hobi yang dibayar. Hati senang, dompet pun tenang. Hahaha. Sekian dari Helka, semoga hari mu menyenangkan.