7 Fakta Tentang Helka




Hari kelima Ramadan mengangkat tema tentang 7 fakta tentang diri sendiri, yaitu aku. Helka.

Duh, jadi rada salting, soalnya baru kali ini membeberkan fakta tentang diri sendiri. Aku juga bingung fakta yang mana yang akan ku tulis, tapi karena ini salah satu tema dari challenge. Jadi yang mana ajalah. Hehehe.


Fakta Pertama, kalau lagi suka sama sesuatu pasti akan melakukannya berulang kali

Sesuatu yang dimaksud disini adalah nonton, dengar musik. Semacam itu. Misal kalau ada film/drakor yang bisa bikin aku jatuh cinta, aku pasti bakalan nonton lagi di waktu senggang berikutnya. Apalagi soundtracknya bisa loh membekas gitu di kepala ku. Kadang kalau nggak sempat nonton film/drakornya lagi, cukup dengerin soundtracknya aja udah bisa bikin aku bernostalgia dan keinget lagi sama scene epic yang sering ditampilin pas soundtrack itu biasa diputar. Sebenarnya ini juga jadi salah satu cara untuk ku mengobati rindu sama film/drakor tersebut ketika lagi nggak bisa nonton. Maklum orang sibuk. Hehe.


Fakta Kedua, lebih bisa nahan godaan beli baju/skincare daripada godaan beli buku

Ini nih yang aku masih heran, bukannya sok kutu buku, sok pintar atau apa ya. Entah kenapa, kalau perkara beli baju aku bisa banget nahan diri. Apalagi kalau lihat isi lemari, aku masih bisa ingat prinsip hidup minimalis. Kalau skincare juga gitu, aku biasanya nggak akan beli kalau nggak butuh. Aku mikirnya, sayang aja beli skincare banyak-banyak tapi nggak terpakai. Mubazir. Tapi beda cerita sih, kalau aku dapetinnya dengan gratisan aka disuruh review produk. Masih bisa dibicarakan lah yaa.

Nah hal kayak begini nggak berlaku dalam beli buku. Iya. Aku pernah beli 6 buku dalam sebulan. Itu aku bener-bener khilaf. Momennya pas banget penulis idola ku lagi PO buku baru, terus aku nemu buku yang isinya menunjang pengembangan diri aku dan buku yang udah lama ku incar juga lagi diskon. Saat itu, isi dompet masih bisa diajak damai, jadi ku beli lah semuanya. Setelah semua bukunya sampai, aku jadi merasa bersalah karena ternyata nggak semua buku itu bisa ku baca dengan intens. Tapi aku nggak kapok, aku masih tetap pengen beli buku kalau aja aku nggak sadar kalau isi dompet udah tipis banget sedangkan tanggal gajian masih lama. Hufff…..


Fakta Ketiga, suka lupa waktu kalau lagi asik ngerajut

Yep, aku hobi banget ngerajut disela-sela waktu ku yang padat. Bagi ku merajut adalah candu. Kadang aku ngerasa waktu ku 24 jam ini kayak nggak cukup. Seharian kerja, malam nyempetin makan, ngerajut dan baca buku. Eh tahu tahu udah jam 11 malam aja. Aku ngantuk. Tidur. Besok kayak gitu lagi. Kecuali pas weekend, baru bisa punya waktu sedikit lebih banyak. Itu pun kalau nggak ada jadwal kondangan. Hmm….


Fakta Keempat, bucin drakor

Fakta keempat ini masih berkorelasi dengan fakta kedua. Aku kalau lagi punya banyak waktu luang pasti nonton drakor. Pengen sih, nonton disela-sela kesibukan tapi suka nggak fokus. Ujung-ujungnya jadi nggak ngerti jalan cerita. Hmm..

Tapi dampak dari bucin drakor ini bikin aku jadi pengen banget ke Korea Selatan, segala youtube orang Indonesia yang lagi di Korea aja ku tontonin terus biar berasa kayak lagi tinggal di Korea. Huaaa, aku pengen ke Korea Selatan!!!


Fakta Kelima, kaum rebahan garis keras

Suka banget rebahan, pernah pas weekend ku habiskan hanya dengan rebahan di kamar seharian. Entah sambil ngerajut, baca buku atau ngedrakor. Bagi ku rebahan itu proses recharge diri. Di kantor juga pas rest time aku lebih millih rebahan dan menyempatkan tidur siang karena itu salah satu cara ku menambah energi.


Fakta Keenam, sangat suka Doraemon

Hihi siapa sih, cewek yang nggak gemes sama robot kucing gendut bernama Doraemon. Dari dulu suka banget sama kartunnya bahkan sampai terobsesi pengen punya kamar serba doraemon. Selain itu aku juga pengen banget ke Taman Doraemon yang ada di Jepang itu, pokoknya ilove it!


Fakta Ketujuh, penakut tapi suka nonton dan baca cerita horor

Ini fakta kayaknya nggak aku sendiri aja deh yang ngalamin, soalnya aku sering nemu di kolom komentar kalau ada yang merasakan hal serupa dengan ku wkwk

Habisnya gimana ya, horor ini memacu adrenalin dan rasa penasaran tinggi tapi begitu hantunya muncul malah nggak berani lihat. Kocak emang.


Yak, kira-kira segitu aja 7 fakta (nggak mengejutkan) tentang aku. Sampai ketemu di postingan besok!

Pencapaian Tertinggi Selama 22 Tahun

 


Hola. Kembali lagi bercerita dengan tema hari keempat yaitu pencapaian tertinggi dalam hidup.

Hm, pencapaian ya. Aku jadi mikir keras, rasanya selama 22 tahun hidup di dunia, aku belum punya pencapaian yang membuat decak kagum orang lain. Aku termasuk tipe yang gampang menyerah kalau nggak niat banget, selain itu aku juga jarang mencoba hal-hal baru. Jadi ya, hidup ku gitu-gitu aja.

Tapi demi panjangnya isi postingan ini, maka aku akan membeberkan beberapa pencapaian tertinggi yang menurut ku magical sekali. Mungkin bagi beberapa orang akan biasa aja, tapi bagi ku ini sudah cukup dikategorikan luar biasa. Kalo masih kepo, ayo disimak!

Pertama, juara satu futsal putri antar jurusan

Ini terjadi waktu SMK dulu, ngga lama banget sih, sekitar tahun 2016 an. Namanya SMK pasti terdiri dari banyak jurusan, kebetulan jurusan akuntansi ngadain event futsal yang bisa diikuti jurusan lain dalam lingkup sekolah kami.

Kelas ku juga turut meramaikan, tapi karena jumlah penduduk cowok ngga memenuhi syarat, jadilah penduduk cewek yang akan mengisi slot team futsal. Futsal putri kok, tenang aja.

Bermodal nekat kami tetap ikut meskipun nggak ada satu pun di team kami yang punya basic futsal. Jangankan itu, nendang bola ke gawang aja masih pada nggak becus. Satu-satunya yang bisa diharapkan cuma si kiper berbadan tinggi besar. Dari segi postur udah menang banyak, masalah skill bisalah menyusul.

Awal-awal hari pertandingan kami sempat dicemooh karena permainan yang lebih banyak lawaknya daripada sengitnya. Apalagi lawannya juga newbie. Tapi hari itu berakhir dengan kelas kami sebagai pemenang. Lewat tendangan penalti tentunya.

Hari pertandingan terus berlanjut dan siapa sangka kami yang sempat dicemooh karena permainan lawak malah masuk grand final melawan team inti futsal putri sekolah. Magic sekali bukan?

Nggak. Kami nggak nyogok wasit kok. Dapat duit darimana juga orang buat jajan aja masih kurang. Dan semua itu menjadi semakin magic saat grand final hari itu kelas kami keluar sebagai pemenang dengan skor 3-1. IYA, KELAS KAMI PEMENANGNYAA!!!

FIX INI SEBUAH KEAJAIBAN.

Tapi jawaban lebih logisnya mungkin karena kami cukup diremehkan sehingga team inti yang sudah terlatih ngerasa nggak perlu effort lebih untuk menghadapi kami. Dan ternyata semesta malah membalikkan keadaan.

Yah, semoga kalian bisa mengambil hikmah dari kejadian ini.

Kedua, menang lomba blog

Saat blog ku masih pakai embel-embel blogspot, aku sering insecure setiap mau ikut lomba blog. Udah kualitas tulisan meragukan, blog masih gratisan pula. Lalu aku juga berpikir kalau blog masih gratisan nggak bakalan bisa ngerasain cuan dari blog.

Memang sih kalau mau cuan yang lebih banyak lebih rekomen pakai yang berbayar, supaya bisa ads juga kan. Selain itu untuk ikut lomba yang mewajibkan domain berbayar juga bisa, jangkauan lomba lebih luas nih ceritanya.

Tapi pemikiran semacam itu nggak sepenuhnya benar. Karena saat blog ku masih blogspot pun aku pernah merasakan manisnya cuan dari blog dan menang lomba blog. Ya, meskipun memang perlu effort lebih juga sih.

Jadi hikmah yang bisa diambil, jangan insecure sebelum mencoba.

Ketiga, dapat pekerjaan

Setelah melalui proses panjang dalam mencari kerja, akhirnya sekarang aku bisa sampai di titik dimana aku sampai pada sesuatu yang dulu ku sebut sebagai pekerjaan impian. Tentunya dengan usaha sendiri serta doa orang tua.

Seperti yang kalian tahu, mencari kerja itu susah. Bermodal ijazah SMK memang sulit mencari kerja dengan gaji dan waktu yang sesuai maunya kita. Apalagi kalau kita nggak punya koneksi. Sangat sulit sekali dan aku pernah ada di titik itu.

Saat itu aku hanya bisa berpasrah dan menyerahkan semuanya pada Yang Maha Kuasa. Tak lupa juga berusaha sebisanya dan meminta doa dari orang tua.

Setelah itu aku nggak menghitung lagi waktu yang berlalu, aku hanya menjalani apa yang ada di hadapan, sampai akhirnya Allah mengabulkan doa-doa orang tua ku.

Sekarang aku bekerja dan bisa sambil kuliah. Aku juga bisa memberi sedikit kebahagiaan untuk orang tua dan adik ku. I love them.

Ah, jadi mewek kalau ingat perjalanan 22 tahun aku hidup. Ternyata cukup banyak yang ku lalui dan masih banyak pula yang mungkin luput dari ingatan. Dan mungkin cukup segini aja dulu cerita ku. Semoga bisa memberi insight buat kalian ya. Kalau untuk ku sendiri ini akan jadi reminder ketika aku down. Huhu.

Sampai bertemu di postingan besok!

3 Harapan Untuk Blog

 


Hola, kembali lagi dengan helka di hari ketiga. Gimana? masih tetap semangat puasa dan ngeblognya kan?

Dihari ketiga ini, aku ingin menceritakan tiga harapan ku untuk blog tersayang. Sesuai tema, harapan terbesar untuk blog.

Namanya harapan terbesar, ku usahain harapan yang akan ku ceritakan selanjutnya ini nggak kaleng-kaleng hehehe. Ngga apa dong, punya harapan besar asal diiringi dengan doa & action nyata sebagai bentuk ikhtiar. Mana tau terkabul kan. Hehe aamiin.

Oke, jadi harapan pertama ku adalah…

Semoga blog ini membawa ku ke tempat baru.

Lah, gimana tuh? Emang blog kayak pintu ajaibnya doraemon, yang kalo pengen kemana aja tinggal sebut namanya depan pintu?

Nggak. Bukan gitu. Maksud ku, aku ingin ke suatu kota atau luar negeri dengan perantara blog ini. Entah aku nanti menang lomba yang hadiahnya tour ke Korea Selatan atau aku bisa ikutan Blog Camp gitu di suatu kota di Indonesia.

Tapi dari semua itu, yang paling realistis menurut ku adalah dengan mengumpulkan cuan sendiri dari penghasilan blog untuk pergi traveling keluar daerah. Hehe, realistis sekali bukan? Semoga blog ku ini lekas punya penghasilan sendiri ya wkwk.

Lalu, harapan ku yang kedua adalah...

Semoga tulisan di blog ini bisa dinikmati dalam bentuk buku.

Eh, eh, gimana tuh?

Harapan ini muncul sesederhana karena melihat jejak para pendahulu blogger yang sekarang sukses menelurkan buku dan berkarir dalam industri hiburan.

Aku nggak mau sampai ke dunia hiburan juga sih, cukup bisa punya satu buku dengan aku sebagai penulisnya saja rasanya sudah wah banget.

Blogger panutan ku antara lain Raditya Dika, Gita Savitri, Alit Susanto, chaos@work (penulis My Stupid Boss), dan masih banyak lagi. Aku ingin seperti itu. Bercerita tentang kehidupan pribadi tapi dengan sudut pandang berbeda, yang lebih menghibur tapi point berfaedah yang ingin disampaikan juga tetap masuk.

Hm, meskipun aku sadar, proses untuk sampai kesitu tentu nggak mudah dan singkat seperti menghabiskan cerita dalam buku mereka. But i'm on my way to there.

Dan harapan terakhir ku pada blog ini adalah…

Aku ingin terus konsisten menulis dan terus berkembang

Iyap. Sebuah harapan yang lebih seperti pengingat untuk diri sendiri.

Menurut ku, nggak ada harapan yang bisa terwujud jika aku nggak mulai menulis dari sekarang. Dan terus menulis dengan konsisten itu adalah sebuah tantangan. Makanya sulit. Butuh proses. Dan dari proses yang panjang itu nanti akan jadi sebuah cerita. Makanya setiap cerita selalu punya keunikannya sendiri.

Apalagi kalau nanti aku mampu mengembangkan blog ini dengan menambah skill pendukung lain. Pasti akan makin terlihat perkembangannya ya.

Aah, sebuah harapan yang perubahannya hanya ada ditangan ku sendiri. Jika tak berubah, berarti aku masih belum niat. Berat wkwk.

Dan berakhirlah sudah postingan tentang 3 harapan ku untuk blog ini. Semua harapan pasti ingin diwujudkan, tapi tak semua harapan bisa terwujud tanpa doa dan usaha. Demikianlah postingan ini berakhir, sampai bertemu hari esok.