Tips Make Up Selama Pandemi

Selama pandemi seperti ini ada begitu banyak kelas online yang bisa diikuti untuk menambah skill maupun pengetahuan dalam bidang tertentu, termasuk dalam dunia kecantikan. Pada tanggal 20 September 2020 tepatnya hari Minggu, aku berkesempatan untuk mengikuti Wardah Virtual Class bersama teman-teman dari komunitas Female Blogger Banjarmasin. Kelas yang diadakan via zoom pada pukul 10.00 WITA ini memberi banyak pengetahuan baru untuk ku, khususnya dalam make up karena aku sendiri masih belum paham betul mengenai make up.

Kelas Make Up Wardah (source : Wardah)

Meskipun tidak semua anggota komunitas FBB dapat berhadir, acara ini tetap berlangsung kondusif dan asik, materi yang dibawakan mulai dari tahap pembersihan sampai make up selesai. Hayo, siapa yang baru tahu kalau sebelum make up kita juga harus memperhatikan kebersihannya?


Terlebih di masa seperti ini, dimana kebersihan dan kesehatan jadi prioritas nomor satu. Buat yang pengen tahu isi materi dari kelas kemarin, yuk simak tulisan ini sampai habis.


Tahap pertama, kita harus mencuci kedua tangan dengan sabun/hand sanitizer agar tetap steril. Make up termasuk aktivitas memegang wajah, dimana saat ini kita harus mengurangi kegiatan memegang area wajah untuk meminimalisir penyebaran virus covid. Supaya praktis, aku menggunakan hand sanitizer bertekstur gel dari Wardah yang bernama Wardah Hydramild Hand Gel yang mengandung 80% alkohol dan ekstrak daun aloe vera yang berfungsi untuk melembabkan dan memberikan perlindungan dari kuman. Aku suka pakai kemasan travel sizenya karena mudah dibawa kemana-mana.


Tahap kedua, double cleansing. Tahap pembersihan secara mendalam ini sebisa mungkin untuk tidak dilewatkan ya, karena kunci kulit yang sehat adalah kulit yang bebas dari debu dan kotoran agar tak menyumbat pori-pori sehingga kulit pun tetap bisa bernapas. Selain itu make up juga bisa menempel lebih lama di permukaan kulit yang bersih.


Tahap ketiga, mulai dengan foundation untuk mengcover permukaan kulit. Dilanjutkan dengan pemakaian concealer untuk menutupi kekurangan pada permukaan kulit, misal jerawat, bekas jerawat & mata panda. Karena kelas make up ini virtual dan dilakukan dari rumah, peralatan make up yang digunakan pun milik sendiri. Berhubung peralatan make up yang aku punya seadanya, aku menggunakan foundation untuk menyiasati ketiadaan concealer. Hehe.


Tahap keempat, set foundation dengan bedak. Gunakan bedak yang sesuai dengan jenis kulit kalian ya, contoh jenis kulit berminyak dengan bedak tabur dan jenis kulit kering bisa dengan bedak padat. Kalau kombinasi gimana? Bisa dua-duanya, sesuaikan aja. Oh iya, tips mengaplikasikan bedak ini, kalian cukup tap tap aja di permukaan kulit. Nggak perlu tebal tebal.


Tahap kelima, mewarnai kelopak mata dengan eyeshadow. Aku masih kesulitan untuk bagian ini, terutama dalam blend warna eyeshadow dengan komposisi yang tepat sehingga memberi warna bagus tapi tetap natural.


Tahap kelima, membentuk alis. Aku bersyukur dikaruniai alis yang tebal -meskipun ngga beraturan- sehingga bisa aku skip dulu untuk tahap ini. Selain karena nggak punya pensil alis, aku masih nggak bisa sama sekali membentuk alis. Pernah sekali mencoba, tapi muka ku langsung jadi 10 tahun lebih tua dari usia aslinya wkwk


Tahap keenam, mengaplikasikan maskara. Meskipun kadang masih suka belepotan, aku tetap berusaha untuk rapi dalam mengaplikasikan maskara. Tipsnya, aplikasikan kuas maskara secara zig zag pada bulu mata dan hindari mengocok mascara secara berlebihan menggunakan aplikatornya.


Tahap ketujuh, merah kan pipi dengan blush on. Tips untuk yang berpipi chubby, jangan menggunakan blush on dibawah mata karena akan semakin memunculkan kesan chubby pada pipi kita. Gunakanlah seperlunya pada bagian bawah tulang pipi sampai mengikuti bentuk tulang pipi.


Tahap kedelapan, untuk sentuhan akhir supaya semakin mempercantik penampilan, gunakan pewarna bibir. Kali ini aku menggunakan lip cream dari Wardah dengan shade My Honey Bee.


Baca juga : Review Wardah Exclusive Matte Lip Cream Shade 14 My Honey Bee


Selesai deh rangkaian make up easy to glow make up look pada acara make up virtual kali ini.


Berikut hasilnya..


Hasil Make Up Wardah Virtual Class


Meskipun masih sedikit belepotan di bagian mata, aku cukup puas dengan hasil kelas make up kali ini. Emang ya feel belajar make up dari tutorial Youtube dengan ikut kelas gini beda, semoga nanti bisa bertemu lagi dikelas make up Wardah selanjutnya.






Regards,

HelkaSR






5 Tips Agar Pelanggan Loyal

Kembali lagi bulan ini aku meramaikan FBB Kolaborasi dengan tema Hari Pelanggan Nasional yangjatuh tepat pada tanggal 4 September. Adanya Hari Pelanggan Nasional ini sendiri bertujuan agar kriteria kepuasan pelanggan tercapai sehingga menciptakan kepercayaan dan rasa loyal pelanggan terhadap perusahaan. Tidak hanya dalam ruang lingkup perusahaan, BUMN dan sekelasnya, dalam ruang lingkup kecil seperti penjual online shop pun sepertinya sudah harus mulai memperhatikan hal ini supaya olshopnya semakin berkembang.



Berbekal pengalaman selama belanja online, aku seringkali menemukan masih ada saja penjual yang melayani pelanggannya asal-asalan. Padahal banyak penjual lain yang juga menjual barang/jasa serupa, tapi tetap terus berinovasi terutama dalam hal pelayanan sehingga punya value yang membedakannya dengan penjual lain. Melihat hal ini, apa si penjual asal-asalan itu nggak takut ketikung? Ya, meskipun rezeki sudah diatur Tuhan tapi nggak ada salahnya berikhtiar dengan memperbaiki cara kita melayani pelanggan, bukan?

Jika kamu seorang seller yang sadar bahwa pelayanan adalah salah satu faktor pendukung terciptanya loyalitas pelanggan, aku harap 5 poin berikut bisa membantu mu mengevaluasi diri. Apa saja itu?



1. Memberikan spesifikasi dan keterangan yang jelas terkait produk yang ditawarkan


Misal nih, kalian pengen beli sepatu. Kalian udah sreg banget sama bentukannya, warnanya, tapi ngga ada keterangan lain seperti bagaimana cara mencocokkan sepatu tersebut dengan ukuran kaki kita. Males juga ngechat sellernya, pasti aku skip dulu nih yang model ginian. Mending nyari yang pasti aja dengan keterangan yang lebih lengkap. Aku termasuk selektif masalah barang yang harus diukur ini, tujuannya untuk menghindari kesalahan ukuran, entah itu kekecilan atau kebesaran. Meskipun ada fitur retur, tapi nggak semua toko menyediakan fitur ini dan prosesnya juga nggak sebentar.

Selain itu aku sering juga nemu seller yang produknya bagus tapi caption kosong melompong. Masih mending kalo captionnya nyuruh dm dulu buat minta pricelist, lah ini nggak ada caption sama sekali. Kita juga sebagai buyer jadi bingung, biasanya kalau kayak gini aku skip dulu, apalagi kalo produknya nggak perlu banget. Tapi kalo emang aku yang butuh, dengan berat hati akhirnya aku ngechat duluan.



2. Ramah dalam melayani


Ramah dalam melayani ini udah jadi rahasia umum dalam dunia pemasaran, tapi nggak semua seller bisa menerapkannya dengan baik. Pernah suatu waktu aku pengen beli sesuatu, aku tanya-tanya kan, eh tapi kok si seller jawabnya singkat dan apa adanya banget yak. Aku positif thinking, siapa tau dia ngira aku cuma sekadar nanya atau dia lagi banyak pelanggan yang ngechat jadi melayani seadanya. Lalu karena aku memang udah kepincut banget sama produknya disepakatilah jual-beli tersebut. Aku nunggu dikirimin norek buat tf dong biar cepat kelar, ternyata nggak dikirim-kirim. Akhirnya aku nanya lagi, eh baru dikirimin. KZL. Kesannya kayak aku gitu loh yang ngejar-ngejar mau bayar. Sellernya nggak mau duit, nih?

Saran aku, berdasarkan ilmu dari beberapa kelas marketing yang pernah ku ikuti, ketika ada pelanggan bertanya tentang produk hendaknya menjawab dengan sesuai dan bertanya balik semacam memberikan penawaran sehingga tercipta komunikasi dua arah yang berimbang. Misal nih…

    (Pelanggan ngirim foto) 

    Seller : Halo Kak, ada yang bisa kami bantu?

    Buyer : Baju ini ukurannya ada apa aja ya? 

    Seller : Oh baju yang itu tersedia dalam ukuran all size Kak. Kira-kira Kakak butuh baju ukuran berapa?

Nah, kayak gitu kan enak, si pelanggan jadi merasa dihargai. Biasanya kalo nemu seller yang seperti ini, meskipun niat awalnya aku cuma pengen nanya aja, ujung-ujungnya pasti kebeli. The power of ngerayu lah ceritanya wkwk



3. Memposisikan pelanggan sebagai teman spesial


Kalian kalau dikasih kado sama temen senang nggak? Senang dong yak, apalagi yang kita nggak pernah sangka sebelumnya. Terus gimana rasanya kalau kalian beli barang online padahal buat diri sendiri, terus pas paketnya datang packagingnya rapi, lucu gitu dan ada tulisan..

            Dear, (nama kalian),

            Hope things inside can give your happiness.

Berasa dispesialkan nggak sih?


Baca juga : Pengalaman Pindah Faskes BPJS Online


4. Beri giveaway/bonus dadakan


Siapa yang nggak suka kalau beli barang, terus begitu datang ada bonus kecil diselipin. Berasa dapat jackpot wkwk

Rajin-rajinlah memberi bonus kecil untuk pelanggan secara random. Selain produk yang berkualitas, pelanggan juga akan memberikan testimoni tulus ketika ada item diluar pesanannya. Tentunya hal ini akan membuat olshop mu semakin tersebar luas diluar jangkauan mu. Mereka semacam mempromosikan secara tidak langsung.



5. Rajin posting


Produk udah bagus, pelayanan udah oke, tapi setelah sekian purnama mau pesan barangnya lagi, tokonya kok nggak ada tanda-tanda kehidupan. Bahkan terakhir upload 1 bulan yang lalu dan nggak ada pengumuman apa-apa yang bisa kasih info tentang kabar toko ini. Kalau udah gini, yakin masih mau ngechat?


Itu dia 5 poin yang bisa dijadikan bahan evaluasi untuk membenahi olshop agar pelanggan semakin betah dan setia terus berbelanja di olshop kalian. Semoga di Hari Pelanggan Nasional ini bisa jadi ajang refleksi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Eits, tapi jadilah pelanggan yang bijak ya, jangan berlaku seenaknya juga wkwk


Sekian.



Cheers,

Helka